Mitos Feminisime dan Perjuangan Perempuan dalam Novel ‘Re: Dan Perempuan’ Karya Maman Suherman
Abstract
Mitos feminisme merupakan konstruksi sosial, budaya, dan historis tentang harusnya “perempuan” bersikap dan bersifat ideal. Mitos ini mendeskripsikan karakteristik, perilaku, dan peran yang dianggap sesuai dan diharapkan dari perempuan seperti lemah lembut, emosional dan selalu berada dalam bayang laki-laki. Sehingga terbatasnya ruang gerak dan peran bagi seorang perempuan dalam ranah pribadi maupun publik. Mitos feminisme mendikte perempuan menjadi makhluk yang lemah lembut, sangat emosional, berperilaku anggun dan selalu berada di bawah kendali dan dominan laki-laki, baik dalam lingkup keluarga atau lingkup masyarakat luas. Adanya mitos feminisme menyebabkan budaya patriarki terus mengakar hingga masa sekarang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena memfokuskan pada proses menganalisis dan menafsirkan data. Data dalam penelitian berupa kata, kalimat, dan dialog yang dikumpulkan secara berkelanjutan dan intensif. Sumber data pada penelitian ini terdapat pada kutipan dialog atau kalimat yang diambil dari novel Re: dan peRempuan karya Maman Suherman. Prosedur pengumpulan data yang digunakan yakni studi kepustakaan (library research). Novel ini menjadi sumber data utama atau sumber primer dalam penelitian ini.
Keberadaan mitos feminisme menjadi sebuah permasalahan membelenggu bagi perempuan. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipatuhi untuk menjadi perempuan ideal dalam masyarakat. Peraturan dan mitos menjadi suatu hal yang mutlak untuk dipatuhi. Re: merupakan perempuan yang mengalami hamil di luar nikah akibat pergaulan bebas yang dilakukannya. Re: yang linglung pun menjadi sasaran empuk untuk terjerumus dalam lembah hitam dunia prostitusi karena menjadi korban eksploitasi oleh sesama perempuan yakni Mami Lani. Keputusan Re: untuk kabur dari rumahnya membawa petaka tak berkesudahan bagi kehidupannya. Perubahan hidup Re: juga mengubah identitas Re: sebagai manusia bebas menjadi pelacur. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kehidupan anak Re: yang bernama Melur. Melur hidup dengan baik atas usaha Re: dengan mencari orang tua angkat yang status sosialnya dianggap lebih baik dari dirinya. Melur hidup menjadi perempuan cerdas, tegas, dan memiliki status sosial tinggi sebab menempuh pendidikan hingga ke luar negeri.
Hasil dari penelitian ini terbagi menjadi (1) bentuk mitos feminisme yang terdapat dalam penelitian ini ada 5, yakni a) marginalisasi, b) subordinasi, c) stereotip, d), dan e) beban kerja ganda. (2) perjuangan tokoh perempuan untuk menentang adanya mitos feminisme terbagi menjadi 3, yakni a) perjuangan perempuan dalam bidang ekonomi, b) perjuangan perempuan dalam bidang pendidikan, dan c) perjuangan perempuan dalam menyampaikan pendapat. Dari hasil penelitian di atas mitos feminisme sangat mempengaruhi tokoh perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi akibat konstruksi budaya patriarki yang berimbas pada sebuah pemberontakan dalam memperjuangkan hak-haknya.
Kata kunci: mitos feminisme, perjuangan perempuan, novel