Show simple item record

dc.contributor.authorWulandari, Yuny Sri
dc.date.accessioned2025-02-25T02:47:11Z
dc.date.available2025-02-25T02:47:11Z
dc.date.issued2024-08-10
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10782
dc.description.abstractKomoditas perkebunan yang selama ini menjadi salah satu unggulan di Indonesia dan memiliki peran strategis adalah komoditas tebu. Dikatakan memiliki peran strategis karena tebu merupakan bahan baku pembuatan gula pasir, sedangkan gula pasir sendiri merupakan salah satu komoditi Sembilan bahan pokok (sembako) bagi masyarakat. Dari tahun ke tahun luas rata-rata produksi tebu di Kabupaten Malang masih mengalami fluktuasi, setiap penurunan produksi yang terjadi bisa dikarenakan kurang optimalnya faktor-faktor produksi (input) tebu dan bisa juga dikarenakan oleh kebutuhan masyarakat untuk pangan menurun kapasitasnya. Sedangkan kenaikan yang terjadi membuktikan bahwa masyarakat Kabupaten Malang bergantung terhadap tanaman tebu terutama dalam hal pangan dan ekonomi. Kecamatan wagir memiliki jumlah produksi tebu sebesar 859 ton pertahun dengan luas lahan 1088 Ha. Pada tahun 2022 produksi tebu di Kecamatan Wagir menurun menjadi 849 ton. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien akan berpengaruh terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, produksi dan penerimaan usahatani tebu. Tidak sedikit pula petani yang menggunkan faktor-faktor produksi seperti pupuk secara berlebihan maupun mengurangi jumlah untuk meminim biaya produksi atau tidak sesuai dengan cara budidaya yang dianjurkan. Dalam menjalankan kegiatan usahatani, faktor produksi terutama penggunaan pupuk memiliki peranan penting untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani. Selain faktor penggunaan pupuk, faktor bibit tebu, luas lahan, dan tenaga kerja juga mempengaruhi produktivitas tebu. Pemanfaatan faktor produksi yang tepat mampu meningkatkan efisiensi dan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Peningkatan jumlah produksi akan mempengaruhi penerimaan dan pendapatan petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi usahatani tebu di Kecamatan Wagir dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu di Kecamatan Wagir. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2024 di Kecamatan Wagir dengan pertimbangan lokasi tersebut mampu memproduksi tebu karena wilayahnya yang cocok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling berjumlah 43 orang. Kriteria petani yang menjdi responden adalah petani yang menggunakan pupuk ZA. Dalam pencapaian tujuan penelitian dilakukan beberapa analisis dengan metode berbeda. Analisis efisiensi usahatani tebu dilakukan dengan analisis R/C Ratio. Serta menggunakan analisis fungsi produksi Cobb – Douglas untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu dengan menggunakan software SPSS 21. Berdasarkan hasil penelitian diketahui efesiensi usahatani tebu di KecamatanWagir, Kabupaten Malang menunjukkan R/C Ratio sebesar 2,5. Hal ini R/C Ratio 2,5 > 1 dapat dikatakan usahatani tebu di lokasi penelitian menguntungkan dan layak dikembangkan. Penerimaan usahatani tebu diperoleh Rp. 68.604.168/Ha/MT, total biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk usahatani tebu pada lokasi penelitian adalah Rp. 27.340.943/Ha/MT dengan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani adalah Rp. 41.263.225/Ha/MT. Dari hasil analisis Faktor-faktor produksi yang berpengaruh positif terhadap keuntungan usahatani tebu Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang adalah variabel Pupuk ZA (X1) Luas lahan (X3), Bibit (X5), sedangkan variabel Pupuk Phonska (X2) dan variabel tenaga kerja (X4) berpengaruh negatif pada keuntungan usahatani tebu. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: LnY = 1,225 + 0,415LnX1 + 0,148LnX2 + 0,108LnX3 – 0,026LnX4 + 0,750LnX5 + e Dari tabel coefficients dalam persamaan regresi dapat diketahui jika variabel independen pupuk ZA (X1), pupuk phonska (X2), luas lahan (X3), tenaga kerja (X4) dan bibit tebu (X5) dianggap konstan atau bernilai nol maka keuntungan usahatani sebesar 1,225. Saran untuk petani, tenaga kerja perlu diperhatikan agar dapat meingkatkan efisensi usahtani. Penggunaan pupuk sebaiknya ditambah agar dapat meningkatkan produksi. Sehingga dapat menghasilkan produksi tebu yang meningkat sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam usahatani. Agar tidak terlalu berlebihan dalam penggunaan faktor produksi yang ada. Karena akan berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan usahatani tebu. Kata Kunci : Faktor – Faktor, Produksi Tebu, Kecamatan Wagiren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectFaktor – Faktoren_US
dc.subjectProduksi Tebuen_US
dc.subjectKecamatan Wagiren_US
dc.titleFaktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tebu di Kecamatan Wagiren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record