Show simple item record

dc.contributor.authorKholifah, Nurul
dc.date.accessioned2025-02-25T02:52:59Z
dc.date.available2025-02-25T02:52:59Z
dc.date.issued2024-10-17
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10789
dc.description.abstractDesa Babadan memiliki lahan pertanian dengan komoditas yang beragam. Keberagaman ini dipengaruhi oleh jenis lahan, teknologi, dan kondisi iklim. Namun, terdapat fenomena penurunan luas lahan pertanian di Desa Babadan sehingga mempengaruhi produksi padi dan hasil panen menjadi kurang stabil. Hal tersebut menjadikan para petani padi di Desa Babadan banyak yang memutuskan untuk beralih ke komoditas lain dan memilih sayur sawi sebagai tanaman budidaya. Mereka beranggapan bahwa budidaya sayur sawi memberikan hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan menanam padi. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian dengan tujuan 1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani padi beralih ke komoditas sayur sawi di Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar; dan 2. Mengetahui perbedaan pendapatan petani padi setelah beralih ke komoditas sayur sawi di Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Tempat penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive method) di Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik probability sampling dengan tipe Simple Random Sampling yaitu memilih nama sample secara acak melalui undian. Jumlah sampel yang diambil tergantung pada ukuran populasi (Surachmat, 1998). Dalam penelitian ini, terdapat 225 petani padi dan 106 petani sawi. Peneliti menentukan sampel sebesar 10% dari masing-masing populasi petani. Total sampel menjadi sebesar 40 petani dengan rincian 26 sampel petani padi dan 14 sampel petani sawi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik yang telah dilakukan maka didapatkan hasil analisis bahwa secara serempak variabel bebas mempengaruhi keputusan petani sebesar 61,7% sedangkan sisanya yaknik sebesar 38,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Model regresi yang terbentuk dalam penelitian adalah Yi = -74,996 + 0,234X1 + 1,092X2 + 42,167X3 + 0,000X4 + 0,000X5 + 6,188X6 +ε. Usia (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,230 > 0,05 yang artinya variabel usia tidak mempengaruhi keputusan petani padi beralih ke komoditas sawi. Pendidikan (X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,123 > 0,05 yang artinya variabel pendidikan tidak mempengaruhi keputusan petani padi beralih ke komoditas sawi. Luas lahan (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,045 < 0,05 yang artinya variabel luas lahan berpengaruh terhadap keputusan petani padi beralih tanam ke komoditas sawi. Nilai signifikansi pendapatan (X4) 0,033 < 0.05 artinya variabel pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap pengambilan keputusan petani padi beralih tanam ke komoditas sawi. Nilai signifikansi modal (X5) 0,034 < 0.05 yang artinya variabel modal berpengaruh secara nyata terhadap pengambilan keputusan petani padi beralih tanam ke komoditas sawi. Penyuluhan (X6) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,104 > 0,05 yang artinya variabel penyuluhan tidak mempengaruhi keputusan petani padi beralih ke komoditas sawi. Berdasarkan hasil analisis uji-t yang dilakukan pada pendapatan petani padi dan petani sawi maka dapat diketahui hasil analisis berupa nilai signifikansi Sig. (2-tailed) yang sebesar 0,013. Angka 0,013 < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat signifikansi perbedaan antara pendapatan usahatani padi dan usahatani sawi. Rata-rata pendapatan petani padi adalah sebesar Rp18.502.191 sedangkan rata-rata pendapatan petani sawi adalah sebesar 21.578.991. Dari besar pendapatan tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan pendapatan pada petani padi dan petani sawi. Adanya perbedaan pendapatan inilah yang dapat mendorong terjadinya alih tanam komoditas yang dilakukan petani di Desa Babadan Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian adalah terdapat 3 variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan petani padi beralih komoditas sayur sawi. Variabel-variabel tersebut diantaranya yakni luas lahan (X3), pendapatan (X4) dan modal (X5). Sedangkan berdasarkan hasil analisis Uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan antara petani yang tetap melakukan usahatani padi dan petani yang melakukan alih tanam komoditas sawi. Saran yang dapat dilakukan pada peneliti selanjutnya yaitu dapat mengeksplorasi alih lahan pada komoditas lain selain sawi dan menambahkan variabel seperti harga jual, kemudahan pemasaran, serta risiko usahatani. Petani di Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, dianjurkan untuk fokus pada usahatani sawi karena lebih menguntungkan dibandingkan dengan padi. Pemerintah diharapkan memberikan edukasi dan kebijakan untuk memanfaatkan potensi usahatani sawi secara optimal, guna meningkatkan produktivitas hasil produksi di wilayah tersebut. Kata Kunci : Faktor-Faktor, Keputusan Petani Padi, Komoditas Sayur Sawi, Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitaren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectFaktor-Faktoren_US
dc.subjectKeputusan Petani Padien_US
dc.subjectKomoditas Sayur Sawien_US
dc.subjectDesa Babadanen_US
dc.subjectKecamatan Wlingien_US
dc.subjectKabupaten Blitaren_US
dc.titleFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Padi Beralih ke Komoditas Sayur Sawi di Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitaren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record