Show simple item record

dc.contributor.authorPrihatin, Hikmah Wulan
dc.date.accessioned2020-12-21T04:40:05Z
dc.date.available2020-12-21T04:40:05Z
dc.date.issued2020-08-06
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1081
dc.description.abstractSayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani adalah salah satu ulama Ahlus sunnah Wal Jamaah yang dengan seluruh hidupnya beliau abdikan untuk kemajuan pendidikan islam. Karya-karyanya seperti hidup sepanjang masa karena tak lekang oleh perubahan zaman karena layak dipelajari oleh siapapun dan kapanpun. Dari konteks kajian di atas penulis memfokuskan kajian yaitu tentang pemikiran-pemikiran Sayyid Muhammad bin Alawy, model pengembangan karakter menurut Sayyid Muhammad bin Alawy, bagaimana penerapan model pengembangan karakter menurut Sayyid Muhammad, dan perspektif tkoh pendidikan terhadap pemikiran-pemikiran beliau. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan konten analisis. Yaitu mencari datadata yang berkaitan dengan objek kajian, kemudian menganalisis dan mengklasifikannya untuk diuraikan. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan didapatkan hasil temuan kajian bahwasannya, Sayyid Muhammad mengungkapkan bahwa model pengembangan karakter yang ideal adalah madrasah atau lembaga pendidikan yang dapat mendukung peserta didiknya untuk mencapai kompetensikompetensi yang harus dipenuhi, baik dari segi metode, kurikulum atau program, pendidik, lingkungan sekolah dan fasilitas. Menurut Sayyid Muhammad, manusia terlahir dengan memiliki akal dan hawa nafsu. Untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengoptimalkan akal dan potensi yang dimiliki manusia diberikan wadah yaitu pengembangan karakter. Sehingga ketika dewasa manusia tersebut menjadi insan kamil. Yaitu manusia yang mempergunakan akal pikiran, perasaan, dan perbuatannya sesuai dengan hukum atau kaidah agama. Dalam menerapkan model pengembangan karakter menggunakan metode-metode yang telah digunakan oleh Nabi Muhammad, vii seperti halaqah, diskusi, ceramah, melibatkan peserta didk dalam berbagai kegiatan sosial dan sebagainya. Pemikiran yang digagas oleh para tokoh memiliki persamaan dan perbedaan yang dalam hal ini dikarenakan perbedaan latar belakang keluarga, lingkungan dan budaya, akan tetapi inti dan tujuan mereka sama, yaitu ingin menjadikan peserta didik sebagai manusia yang utuh dan pari purna baik secara rohani maupun jasmani. Sebagai saran-saran yaitu tentang lembaga pendidikan agar lebih mengoptimalkan metode, program, dan fasilitas yang dapat mendukung keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan terutama pengembangan karakter. Pengembangan karakter bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak lembaga pendidikan atau pemerintah saja. Akan tetapi tanggung jawab kita semua. Oleh karenanya, Alangkah baiknya kita berperilaku baik dan dapat menyebarkan manfaat dimana pun kita berada seperti yang telah disampaikan oleh Sayyid Muhammad.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectSayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliki Al-Hasanien_US
dc.titleModel Pengembangan Karakter Islami menurut Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliki Al-Hasanien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record