Abstract:
Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani adalah salah satu ulama Ahlus
sunnah Wal Jamaah yang dengan seluruh hidupnya beliau abdikan untuk
kemajuan pendidikan islam. Karya-karyanya seperti hidup sepanjang masa
karena tak lekang oleh perubahan zaman karena layak dipelajari oleh siapapun
dan kapanpun.
Dari konteks kajian di atas penulis memfokuskan kajian yaitu tentang
pemikiran-pemikiran Sayyid Muhammad bin Alawy, model pengembangan
karakter menurut Sayyid Muhammad bin Alawy, bagaimana penerapan model
pengembangan karakter menurut Sayyid Muhammad, dan perspektif tkoh
pendidikan terhadap pemikiran-pemikiran beliau.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis
penelitian studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode dokumentasi dan konten analisis. Yaitu mencari datadata yang berkaitan dengan objek kajian, kemudian menganalisis dan
mengklasifikannya untuk diuraikan.
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan didapatkan hasil temuan
kajian bahwasannya, Sayyid Muhammad mengungkapkan bahwa model
pengembangan karakter yang ideal adalah madrasah atau lembaga pendidikan
yang dapat mendukung peserta didiknya untuk mencapai kompetensikompetensi yang harus dipenuhi, baik dari segi metode, kurikulum atau
program, pendidik, lingkungan sekolah dan fasilitas.
Menurut Sayyid Muhammad, manusia terlahir dengan memiliki akal dan
hawa nafsu. Untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengoptimalkan akal dan
potensi yang dimiliki manusia diberikan wadah yaitu pengembangan karakter.
Sehingga ketika dewasa manusia tersebut menjadi insan kamil. Yaitu manusia
yang mempergunakan akal pikiran, perasaan, dan perbuatannya sesuai dengan
hukum atau kaidah agama. Dalam menerapkan model pengembangan karakter
menggunakan metode-metode yang telah digunakan oleh Nabi Muhammad,
vii
seperti halaqah, diskusi, ceramah, melibatkan peserta didk dalam berbagai
kegiatan sosial dan sebagainya.
Pemikiran yang digagas oleh para tokoh memiliki persamaan dan perbedaan
yang dalam hal ini dikarenakan perbedaan latar belakang keluarga, lingkungan
dan budaya, akan tetapi inti dan tujuan mereka sama, yaitu ingin menjadikan
peserta didik sebagai manusia yang utuh dan pari purna baik secara rohani
maupun jasmani.
Sebagai saran-saran yaitu tentang lembaga pendidikan agar lebih
mengoptimalkan metode, program, dan fasilitas yang dapat mendukung
keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi-kompetensi yang telah
ditentukan terutama pengembangan karakter. Pengembangan karakter bukan
hanya menjadi tanggung jawab pihak lembaga pendidikan atau pemerintah saja.
Akan tetapi tanggung jawab kita semua. Oleh karenanya, Alangkah baiknya
kita berperilaku baik dan dapat menyebarkan manfaat dimana pun kita berada
seperti yang telah disampaikan oleh Sayyid Muhammad.