Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Multikultural dalam Membentuk Karakter Toleran melalui Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Buduran Sidoarjo
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Buduran Sidoarjo. Berlokasi di tengah kepadatan penduduk Sidoarjo yang memiliki komposisi siswa yang beragam dengan latar belakang sosial, budaya, gender, dan agama. SMP Negeri 2 Buduran dengan iklim pembelajaran Kurikulum Merdeka, Program Sekolah Penggerak, Sekolah Toleransi, Sekolah Inklusif, dan program lainnya serta perlibatan berbagai pihak (sekolah, orang tua, dan masyarakat) dalam rangka membentuk ekosistem positif untuk memperkuat karakter toleransi bagi siswa dan warga sekolah.
Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam nilai-nilai pendidikan Islam multikultural, proses internalisasi nilai-nilai, dan model internalisasi nilai dalam membentuk karakter toleran melalui kurikulum merdeka di sekolah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami peran kepala sekolah, guru, staf sekolah, orang tua, dan komunitas sekolah dalam menguatkan karakter toleran.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain etografi. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan di sekolah. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, dan staf sekolah. Analisis dokumen meliputi kajian terhadap program dan kebijakan sekolah yang mendukung internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam multikultural.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam Multikultural yang muncul di antaranya: 1) Perdamaian dan Menghindari Konflik, 2) Permusyawaratan, 3) Saling Menghormati, 4) Terbuka dan Menghargai Perbedaan, 5) Tolong Menolong, 6) Ramah, 7) Peduli, 8) Cinta Budaya, dan 9) Tanggung Jawab. Proses internalisasi terjadi melalui proses distribusi, dialog, aktualisasi, dan pengimbasan nilai. Sedangkan model internalisasi nilai-nilai pendidikian Islam multikultural di sekolah terjadi melalui model keteladanan, pengkondisian, pembiasaan, komunikasi personal, dan kolaborasi partisipasi. Kebaharuan yang ditemukan dalam penelitian ini menjadi sebuah rekonstruksi teori dan implementasi. Implikasi teoretis menunjukkan penguatan teori nilai-nilai pendidikan Islam multikultural melalui empat nilai baru yakni: ramah, peduli, cinta budaya, dan tanggung jawab sebagai penguat teori nilai sudah yang ada. Proses internalisasi yang ditemukan tidak hanya terjadi secara hierarki tunggal namun terjadi secara simultan repetisi untuk memperkuat karakter toleran. Model internalisai yang ditemukan direkonstruksi reformulasi menjadi lebih operasional yang melibatkan tri pusat pendidikan melalui kurikulum merdeka. Keteladanan, pengkondisian lingkungan, komunikasi dan partisipasi aktif seluruh pihak memperkuat proses internalisasi nilai-nilai toleransi. Implikasi praktis menunjukkan bahwa pendekatan yang holistik dan integratif dalam internalisasi nilai-nilai dapat diterapkan di sekolah lain untuk membentuk karakter toleran.
Kata Kunci: Internalisasi, nilai, pendidikan Islam multikultural, toleransi