Spirit Pendidikan Islam Multikultural sebagai Resolusi Konflik Agama di Desa Pancasila Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu
Abstract
Konflik agama di Desa Pancasila tahun 2014, dipicu oleh rencana pembangunan Pura di dekat sumber mata air vital bagi umat Islam, memanas akibat propaganda dan aksi kekerasan, namun berhasil diredam melalui peran aktif tokoh agama Islam dalam mendamaikan situasi dan memulihkan harmoni sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi tentang pendidikan Islam multikultural dijadikan sebagai dasar resolusi konflik agama, langkah-langkah, dan implikasi dalam penyelesaian konflik agama di desa Pancasila.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Peneliti terjun langsung ke lapangan, melibatkan tokoh agama Islam sebagai subyek utama serta pemerintah daerah, Forum Kerukunan Umat Beragama, PCNU, dan akademisi sebagai subyek pendukung. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan FGD. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan induktif melalui empat alur kegiatan: pengumpulan, kondensasi, penyajian, dan verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pendidikan Islam multikultural dijadikan dasar resolusi konflik agama di desa Pancasila karena mampu mendorong perdamaian, memperkuat harmoni, meningkatkan toleransi, dan menegakkan keadilan sosial untuk masyarakat yang rukun. (2) Tokoh agama Islam menyelesaikan konflik agama dengan kepekaan, komitmen, respons cepat, seruan kontrol emosi, kesadaran sosial-ekonomi, pendekatan inklusif, pencarian titik temu, pengaruh karismatik, tindakan preventif, dan koordinasi aktif dengan pemerintah dan aparat. (3) Spirit pendidikan Islam multikultural berhasil mewujudkan perdamaian, persatuan, partisipasi sosial, dan pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan di desa Pancasila.
Kata Kunci : Spirit, Pendidikan Islam Multikultural, Resolusi Konflik