Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Sikap Moderat pada Peserta Didik di SMP Wahid Hasyim Malang Jawa Timur.
Abstract
Saat ini, kita sering melihat berbagai fenomena, baik melalui media massa, media sosial, surat kabar, maupun lingkungan sekitar, yang menunjukkan bahwa kerukunan dan toleransi antarumat beragama semakin menghilang dari individu maupun kelompok. Baik orang dewasa maupun anak-anak, mereka cenderung bersikap anarkis dan apatis terhadap pemeluk agama lain, sehingga kekerasan sering terjadi di antara sebagian pemeluk agama, dan perpecahan mulai muncul dengan mereka memilih berkelompok berdasarkan keyakinan masing-masing. Masalah ini terjadi karena kurangnya sikap toleransi antarumat beragama.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa (1) Perencanaan guru PAI dalam membentuk sikap moderat pada peserta didik di SMP Wahid Hasyim Malang, (2) Implementasi pembentukan sikap moderat pada peserta didik di SMP Wahid Hasyim Malang, (3) Hasil pembentukan sikap moderat pada peserta didik di SMP Wahid Hasyim Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, di mana peneliti melakukan penelitian langsung di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan ialah kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi dalam melakukan derajat kepercayaan guna menguji keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan guru PAI dalam membentuk sikap moderat pada peserta didik di SMP Wahid Hasyim Malang melakukan perencanaan yang matang dalam pembentukan sikap moderat pada peserta didik. Proses ini melibatkan penyusunan materi yang relevan dengan prinsip-prinsip moderasi beragama, serta refleksi terhadap pengalaman pengajaran sebelumnya untuk memastikan efektivitas rencana yang disusun. Selain itu, pemahaman terhadap latar belakang siswa menjadi pertimbangan penting dalam menentukan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. (2) Implementasi nilai-nilai moderat dalam pembelajaran dilakukan secara bertahap melalui kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Guru PAI mengintegrasikan nilai-nilai moderat seperti tawasut (jalan tengah), tawazun (keseimbangan), dan tasamuh (toleransi) dalam setiap tahap pembelajaran. Selain itu, kegiatan-kegiatan di luar kelas, seperti doa bersama dan sholat berjamaah, juga menjadi sarana untuk memperkuat penerapan nilai-nilai moderat di kalangan peserta didik. (3) Hasil dari pembentukan sikap moderat menunjukkan perkembangan positif di kalangan peserta didik. Mereka tidak hanya memahami tetapi juga menerapkan nilai-nilai moderat dalam interaksi sehari-hari. Perubahan perilaku yang terlihat di sekolah, tanggapan positif dari siswa terhadap pengajaran, serta umpan balik yang baik dari orang tua, menunjukkan keberhasilan upaya guru PAI dalam membentuk karakter moderat di kalangan peserta didik.
Kata Kunci: Peran guru, Sikap, Moderat