Implementasi Budaya Sekolah dalam Membentuk Karakter Religius Peserta Didik di SMP Negeri 9 Malang
Abstract
Tujuan utama pendirian Negara Indonesia adalah mencerdaskan bangsa melalui pendidikan, yang dianggap sebagai kunci untuk memajukan kecerdasan dan kebudayaan bangsa serta meningkatkan derajat internasional. Meskipun demikian, pendidikan dihadapkan pada tantangan seperti minimnya pendidikan moral dan pengaruh negatif media sosial di kalangan anak sekolah, yang mengakibatkan kerapuhan moral yang merajalela. Pendidikan karakter, termasuk karakter religius, menjadi solusi untuk membentuk pribadi yang baik. Melalui Budaya sekolah diharapkan para guru dapat membentuk karakter religius peserta didik, seperti yang dilaksanakan di SMP Negeri 9 Malang dengan budaya jum'at pengembangan diri, memainkan peran penting dalam mengembangkan karakter religius peserta didik melalui kegiatan seperti jum'at sehat, jum'at bersih, jum'at imtaq dan jum’at makan bersama. Implementasi budaya sekolah yang baik di SMP Negeri 9 Malang menunjukkan bagaimana karakter religius dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah, yakni 1) apa saja budaya sekolah dalam membentuk karakter religius peserta didik di SMP Negeri 9 Malang, 2) bagaimana implementasi budaya sekolah dalam membentuk karakter religius peserta didik di SMP Negeri 9 Malang, dan 3) bagaimana dampak keberhasilan budaya sekolah dalam membentuk karakter religius.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja budaya sekolah dalam membentuk karakter religius peserta didik di SMP Negeri 9 Malang, implementasi budaya sekolah dalam membentuk karakter religius peserta didik di SMP Negeri 9 Malang, dampak keberhasilan budaya sekolah dalam membentuk karakter religius peserta didik di SMP Negeri 9 Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari seluruh siswi di SMP Negeri 9 Malang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi metode.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) budaya sekolah memiliki empat kegiatan, jum’at imtaq, jum’at sehat, jum’at bersih, jum’at makan bersama, dan semua kegiatan ini dinamakan jum’at pengembangan diri, 2) guru melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi 3) dampak keberhasilan pelaksanaan budaya sekolah dalam membentuk karakter religius memberikan dampak yang baik bagi peserta didik.
Saran yang diajukan adalah kepada pihak sekolah, diharapkan untuk mempertahankan secara konsisten pembiasaan-pembiasaan yang mendukung pendidikan karakter melalui budaya sekolah, seperti jum’at pengembangan diri. Agar pelaksanaan budaya sekolah ini berjalan lebih efektif, disarankan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap perencanaan yang telah dibuat. Selain itu, untuk meningkatkan hasil implementasi budaya sekolah, penting untuk meningkatkan monitoring dan pembinaan terhadap peserta didik. Kolaborasi dengan pihak eksternal seperti lembaga keagamaan atau ahli kesehatan dan kebersihan juga dapat memperkaya implementasi ini.
Kata Kunci: Implementasi, Budaya Sekolah, karakter religius