Perencanaan Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus melalui Media Plastisin pada Anak Kelompok A1 di RA Syihabuddin Kota Malang
Abstract
Perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak selamanya berdampak positif bagi
dunia anak, hal ini akan menyebabkan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh anak
semakin berkurang, maka ini akan menjadi dampak negatif bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak khususnya perkembangan motorik halus anak. Berdasarkan hasil
observasi awal pada hari Kamis tanggal 3 Oktober 2019 di RA Syihabuddin, Landungsari,
Malang, bahwa keterampilan motorik halus anak kelompok A1 ternyata belum begitu
berkembang. Diketahui 7 dari 13 anak belum terampil dalam menggunakan motorik halusnya
yang terlihat pada saat kegiatan menggunting.
Sehingga dalam hal ini, peneliti bermaksud mengadakan penelitian, yakni mengenai
kegiatan dengan menggunakan plastisin dalam meningkatkan keterampilan motorik halus
anak, upaya meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui media plastisin, dan hasil
belajar anak melalui kegiatan dengan menggunkan plastisin anak kelompok A1 di RA
Syihabuddin. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan
dengan menggunakan media plastisin dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak,
upaya meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui media plastisin, dan hasil belajar
anak melalui kegiatan dengan menggunakan media plastisin anak kelompok A1 di RA
Syihabuddin.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi
kasus. Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sumber data primer.
Sumber data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yaitu
berupa lembar pedoman wawancara terstruktur kepada guru wali kelas RA Syihabuddin,
Landungsari Malang. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik
wawancara kemudian peneliti menganalisis data secara kualitatif dengan mengikuti konsep
yang diberikan Kirk dan Miller.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil dari keterangan Ibu Binti Khoirun Ni’mah yang dapat
disimpulkan bahwa seorang guru PAUD/RA harus selalu semangat, ceria saat menghadapi
anak dan memiliki berbagai macam ide kreatif. Menjadi seorang guru atau pendidik sebaiknya
memiliki jiwa tulus, penuh semangat, gigih, sabar, ulet, penuh kasih sayang, lembutan, serta
selalu memberi perhatian, membimbing dan memotivasi anak pada saat kegiatan pembelajaran
dilakukan. Dengan demikian, segala potensi dan berbagai aspek perkembangan anak dapat
berkembang dengan baik. Setelah melihat hasil yang diperoleh anak pada akhir kegiatan
pembelajaran, guru dan anak merasa bangga karena kegiatan dengan menggunakan media
plastisin yang dilakukan telah berhasil. Hampir semua anak sudah dapat melakukan kegiatan
dengan menggunakan media plastisin di kelas tanpa bantuan guru, selain itu karena
pembelajaran yang dilakukan sangat mudah dan menyenangkan namun dapat meningkatkan
keterampilan motorik halus anak.