Analisis Miskonsepsi Matematika Untuk Meminimalisir Kesalahan Berhitung Matematika Siswa Kelas V di MI Al Hidayah Sumberkreco, Sidomulyo, Kecamatan Jabung
Abstract
Matematika merupakan mata pelajaran yang dibutuhkan untuk membangun kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama (Fajarsari dkk., 2023). Pembelajaran matematika adalah pendekatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk menumbuhkan kreativitas berpikir siswa dan membantu siswa untuk mendapatkan informasi baru dalam upaya meningkatkan penguasaan matematika (Marfu’ah, 2022). Proses pembelajaran matematika tidak selalu berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil temuan saat observasi awal yang dilakukan bersama guru kelas V MI Al Hidayah pada hari Sabtu, tanggal 03 Januari 2024, diperoleh informasi bahwa siswa-siswi tidak terlalu menyukai pembelajaran matematika dan kesulitan memahami materi-materi matematika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hasil belajar matematika siswa kelas V masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai ulangan harian yang didapat siswa sebesar 57 dengan KKM 70, sehingga siswa-siswi yang nilainya kurang harus menempuh remedial untuk mencapai nilai yang sesuai KKM. Selain itu, menurut guru matematika kelas V di MI Al Hidayah mengatakan bahwa terkadang siswa mampu memahami materi ketika dijelaskan dan mampu menjawab dengan benar soal yang diberikan untuk latihan. Akan tetapi, hasil tersebut berbanding terbalik ketika pelaksanaan ujian. Siswa tidak bisa menerapkan konsep berhitung sesuai dengan yang telah dipelajari.
Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian merupakan siswa kelas V yang berjumlah 32 siswa dari 2 kelas yang akan diberikan soal tes uraian.. Hasil dari tes tulis digunakan untuk menentukan sampel penelitian yaitu siswa dengan nilai tes di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk diwawancarai tentang kesalahan berhitung yang dilakukan. Langkah awal penelitian dilaksanakan dengan mengambil data kuantitatif melalui tes mengerjakan soal uraian oleh siswa kelas V di MI Al Hidayah yang berjumlah 32 siswa. Hasil dari tes tersebut akan dianalisis untuk menemukan kesalahan berhitung yang dilakukan siswa baik kesalahan konsep maupun kesalahan prosedur. Setelah menemukan kesalahan, peneliti akan menyajikan data berupa persentase tingkat kesalahan siswa. Dari hasil tes, siswa dengan nilai di bawah KKM akan diwawancarai untuk menemukan penyebab atau alasan melakukan kesalahan berhitung.
Kesalahan konsep yang ditemukan pada penelitian terhadap siswa kelas V di MI Al Hidayah berupa jawaban siswa dengan angka yang tidak diketahui sumbernya dan jawaban yang menulis ulang soalnya. Sedangkan kesalahaan prosedur yang ditemukan pada hasil tes berupa jawaban yang tidak terselesaikan, salah menghitung, dan salah menggunakan rumus.
Adanya kesalahan konsep dan kesalahan prosedur yang dilakukan siswa saat berhitung saling berkaitan satu sama lain. Siswa melakukan kesalahan konsep dikarenakan rendahnya pemahaman konsep mulai awal atau dari sebelum kelas V. Sedangkan siswa melakukan kesalahan prosedur dikarenakan kurangnya memahami konsep awal atau dasar. Kesalahan prosedur bisa terjadi jika pada materi dasar, siswa hanya berusaha mengahafal pola dan rumus berhitung. Maka ketika dihadapkan dengan permasalahan atau soal dengan level lebih tinggi, siswa tidak mampu menyelesaikannya. Hal ini dikuatkan oleh penelitian (Pranitasari & Ratu, 2020) yang menjelaskan bahwa Kesalahan prosedur disebabkan oleh kurangnya siswa dalam melatih kemampuan penalaran dan meningkatkan kreativitas dalam memecahkan masalah dalam konteks nyata, memanipulasi ke dalam bentuk aljabar, menentukan solusi masalah, dan memodelkan kalimat verbal ke dalam kalimat matematika serta siswa juga kurang dalam mengoperasikan dan menemukan solusi
Dari hasil analisis, ditemukan persentase rata-rata siswa melakukan kesalahan konsep adalah sebesar 59%. Tingkat kesalahan konsep berada pada kriteria “Cukup”. Artinya level kesalahan berada di tengah-tengah antara banyak dan sedikit. Sedangkan rata-rata kesalahan prosedur yang dilakukan siswa sebesar 14% dengan kategori “Sangat Rendah”. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman konsep siswa dari awal sudah sangat rendah. Sehingga jika siswa faham dan mampu menentukan konsep berhitung untuk materi-materi di kelas V, siswa tetap mengalami kesulitan karena kurang faham konsep dasarnya. Kesalahan berhitung yang berkesinambungan akan membawa dampak rendahnya prestasi dan hasil belajar siswa (Hanik & Liansari, 2023). Dari hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan perbaikan dalam membangun pemahaman siswa untuk meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran yaitu tentang bagaimana cara guru harus mengulang atau memperdalam pemahaman konsep matematis siswa pada materi-materi yang didapat dari kelas bawah dengan model atau strategi baru yang mudah diterima oleh siswa sehingga siswa mampu menguasai materi-materi dasar yang menjadi pijakan materi di kelas V.
Kata Kunci : Kesalahan Berhitung, Konsep, Prosedur