dc.description.abstract | Hegemoni laki-laki dalam masyarakat merupakan fenomena universal dalam sejarah manusia. Dalam berbagai peradaban dan belahan dunia manusia seakan tertata dalam konstruksi masyarakat patriarkis. Masyarakat yang selalu menempatkan posisi laki-laki lebih tinggi dari posisi Perempuan, seperti halnya terhadap isu keadilan gender, masyarakat desa masih dianggap sebagai masyarakat yang kerap kali melanggengkan praktik patriarki, dengan dominasi laki-laki di sektor publik daripada perempuan. Persepsi pejabat publik tentang Partisipasi perempuan dalam dunia publik selalu dinomorduakan, sehingga partisipasi perempuan dalam politik maupun kepemimpinan di bidang pendidikan rendah. Pada pelaksanaanya partisipasi dalam keterlibatan perempuan di sektor publik juga masih menunjukkan ketimpangan dari pada keterlibatan laki-laki. Tingkat kepercayaan (trust) terhadap tenaga pekerja perempuan juga masih menunjukkan angka yang lemah. Dalam salah satu survei mengenai keterlibatan perempuan dalam angkatan kerja tahun 2020 sampai 2022 berdasarkan Survei yang dilakukan Sakernas di Kecamatan Arjasa.
Penelitian ini menggunakan teori perencanaan pembangunan menurut Lewis, Adapun 4 indikatornya, Tahap Pengambilan Keputusan, Tahap Pelaksanaan Pembangunan, Tahap Pemanfaatan, dan Tahap Evaluasi. Penelitian menggunakan penelitian jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripti, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tahap pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan, peneliti ini menggunakan trigulasi sumber, trigulasi teknik, trigulasi keabsahan data. Penelitian ini berfokus pada bagaimana terbentuknya perspesi pejabat publik terhadap partisipasi perempuan di sektor birokrasi. Dan Dengan ini peneliti mengambil indikator yakni: (a) Faktor terbentuknya persepsi (b) Pelaksanaan persepsi pejabat publik (c) Hasil partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan desa, lalu fokus kedua dari penelitian ini ialah Bagaimana persepsi pejabat publik terhadap Partisipasi Perempuan dalam pengelolaan dana desa dengan sub fokus, (a) Partisipasi Perempuan Dalam pengelolaan Dana Desa dan (b) penghambat partisipasi perempuan dalam perencanaan Pembangunan Desa di Kecamatan Arjasa Kepulauan Kangean.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bagaimana factor pembentuk persepsi pejabat publik terhadap partisipasi Perempuan dalam pengelolaan dana desa (2) Bagaimana persepsi pejabat publik terhadap partisispasi Perempuan dalam rencana anggaran dana desa. Dalam kesimpulan peneliti terhadap partisipasi Perempuan di kecamatan arjasa sudah dioktimalkan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Saran dari peneliti berharap dengan adanya penelitian ini bisa membantu meningkatkan partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, peningkatan kapasitas dan diberikan kepercayaan yang tinggi terhadap Perempuan agar dapat berkontribusi dengan baik dalam kepemerintahan desa kecamatan arjasa, kepulauan kangean.
Kata Kunci: Persepsi Pejabat Publik, Partisipasi Perempuan, Dana Desa | en_US |