Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan 1 Sampai 10 Melalui Aktivitas Montessori di TK Bani Umar Malang
Abstract
Ada berbagai kegiatan baik dalam pendekatan Montessori dan juga kegiatan lainnya
yang dapat mempersiapkan anak usia dini sebelum mengenal konsep matematika. Sebagai
contoh, salah satu tujuan utama anak menggunakan alas kerja saat berkegiatan dan boleh
“bergerak” dalam melakukan Montessori work adalah untuk melatih koordinasi otot-otot
serta keseimbangannya, dan kegiatan ini bermanfaat sekali khususnya untuk anak usia dini.
Berjalan membawa alas kerja, menggulung kertas, membawa satu per satu kubus pink tower
adalah latihan sehari-hari yang dapat mempersiapkan anak untuk mengenal konsep
matematika dan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan 1
sampai 10 pada anak usia dini melalui penerapan aktivitas Montessori di TK Bani Umar,
Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 11 anak kelompok A, yang terdiri
dari 3 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pendekatan penelitian yang
digunakan di dalam penelitian tindakan kelas cenderung mengarah pada pendekatan
kualitatif deskriptif. Hal ini perlu dikemukakan karena PTK memang menunjukkan
karakteristik penelitian kualitatif yang cukup kuat, terutama pada pemaknaan apa yang
terjadi di dalam proses pembelajaran, baik yang terkait dengan kondisi awal pembelajaran
maupun yang terjadi setelah diterapkannya tindakan.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan anak
mengenal bilangan setelah penerapan aktivitas Montessori. Pada tahap pra-siklus, hanya
63% anak yang mampu menyebutkan bilangan 1 sampai 10, dengan indikator lain
menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih rendah. Setelah pelaksanaan siklus pertama,
tingkat keberhasilan menyebutkan bilangan meningkat menjadi 54%, dan pada siklus kedua
mencapai 81%. Selain itu, anak-anak menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap
konsep banyak-sedikit dan urutan bilangan melalui media sedotan dan aktivitas lain yang
dirancang secara sistematis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode Montessori terbukti efektif
dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak usia dini. Aktivitas yang
dirancang berdasarkan prinsip Montessori tidak hanya memfasilitasi pembelajaran bilangan
secara konkret, tetapi juga mendorong perkembangan kognitif dan motorik anak. Penelitian
ini merekomendasikan penerapan metode Montessori secara lebih luas di lembaga
pendidikan anak usia dini, khususnya dalam pengajaran konsep dasar matematika.
Kata Kunci : Montessori, Mengenal Bilangan, Anak Usia Dini