Implementasi Concept Map Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah An Nur Bululawang Malang
Abstract
Penelitian ini berfokus pada implementasi peta konsep dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah An Nur Bululawang Malang. Konteks penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami hubungan antar konsep dalam materi SKI, mengakibatkan rendahnya motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perencanaan, proses, dan implikasi penggunaan peta konsep dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Sejarah Kebudayaan Islam.Keterlibatan siswa juga meningkat, dengan 90% dari mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam pembelajaran interaktif. Selain itu, peta konsep membantu siswa membangun keterampilan berpikir kritis dan analitis, yang menunjukkan peningkatan kepercayaan diri saat menyampaikan materi. Meskipun terdapat tantangan, seperti kesulitan dalam menyusun peta konsep,
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi langsung terhadap pembelajaran yang berlangsung, serta mewawancarai siswa dan guru SKI mengenai pengalaman mereka saat menggunakan peta konsep. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk menemukan pola dan kesimpulan yang relevan dengan tujuan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi peta konsep dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara signifikan. Sekitar 85% siswa melaporkan bahwa mereka merasa lebih mudah memahami hubungan antar konsep setelah menggunakan peta konsep. Selain itu, 90% siswa menunjukkan keterlibatan aktif dalam diskusi kelompok dan pembelajaran, di mana mereka dapat berkolaborasi dan saling berbagi pengetahuan. Hasil observasi juga mencatat bahwa 40% siswa berpartisipasi secara "sangat aktif," melakukan interaksi yang produktif selama proses belajar. Peningkatan pemahaman konsep terlihat jelas, di mana rata-rata nilai ujian akhir semester meningkat sebesar 15% setelah penerapan metode tersebut. Penerapan peta konsep tidak hanya memberikan dampak positif pada pemahaman akademis, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Dalam diskusi kelompok, siswa mampu mengajukan pertanyaan dan menganalisis informasi dengan lebih mendalam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peta konsep efektif sebagai alat bantu pembelajaran yang interaktif dan dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran di lingkungan pendidikan formal.