dc.description.abstract | Padi merupakan tanaman pangan yang memiliki peran penting bagi masyarakat Indonesia dan memainkan peran penting dalam ketahanan pangan nasional maupun global. Produksi padi sangat berhubungan erat dengan kebutuhan dan ketersediaan beras. Padi sebagai tanaman utama dalam produksi beras menjadikannya sangat penting dalam memenuhi kebutuhan beras penduduk, produksi padi yang mencukupi juga dapat memastikan ketersediaan beras yang memadai bagi masyarakat. Kabupaten Malang merupakan penghasil padi, dengan luas panen mencapai 63.035 hektar dan rata-rata produktivitas sekitar 7,081 ton/ha. Penduduk di Kabupaten Malang meningkat setiap tahunnya. Jumlah penduduk semakin bertambah menyebabkan kebutuhan masyarakat akan bahan pangan terutama beras juga mengalami peningkatan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah: 1) menganalisis proyeksi produksi padi pada tahun 2024-2045. 2) Menganalisis proyeksi konsumsi beras pada tahun 2024-2045. 3) Menganalisis kecukupan ketersediaan beras tahun 2024-2045.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan data sekunder, data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang. Metode analisis menggunakan analisis Box-Jenskins ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) untuk menganalisis proyeksi produksi padi dan konsumsi beras. Analisis ketersediaan beras menggunakan perhitungan pengurangan dari produksi beras dengan konsumsi beras. Selain itu, untuk menghitung nilai error pada proyeksi menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Errror).
Hasil analisis dari proyeksi produksi padi menunjukkan Kabupaten Malang pada tahun 2024 – 2045 akan mengalami peningkatan produksi padi dengan rata-rata persentase kenaikan sebesar 1,14% per tahun. Hal ini disebabkan karena luas panen meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata 4,26% setiap tahunnya dan produktivitas diproyeksikan akan meningkat dengan rata-rata 1,03% setiap tahunnya. Proyeksi konsumsi beras di Kabupaten Malang pada tahun 2024 – 2045 akan mengalami peningkatan dengan rata-rata persentase kenaikan sebesar 1,46% per tahun, konsumsi beras tertinggi yaitu pada tahun 2045 sebesar 277.577 ton. Hal ini dikarenakan proyeksi jumlah penduduk yang semakin bertambah setiap tahunnya dengan rata-rata 0,52% dan proyeksi komsumsi beras perkapita meningkat dengan rata-rata peningkatan 0,17%. Kecukupan ketersediaan beras di Kabupaten Malang tahun 2024 – 2045 diperkirakan Kabupaten Malang tidak akan mengalami kekurangan beras. Hal tersebut ditunjukkan oleh rata-rata produksi beras sebesar 361.894 ton, rata-rata konsumsi beras sebesar 257.880 ton/tahun, dan rata-rata surplus beras sebesar 104.013 ton.
Saran dari penelitian ini adalah Kepada pemerintah dan lembaga yang terkait diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri terutama Kabupaten Malang dan Kabupaten Malang dapat mendistribusikan beras ke daerah yang non-produksi beras. | en_US |