View Item 
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Undergraduate Theses
  • UT - Faculty of Law
  • UT - Law Science
  • View Item
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Undergraduate Theses
  • UT - Faculty of Law
  • UT - Law Science
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Kekuatan Alat Bukti Penyadapan dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi

Thumbnail
View/Open
Cover, Abstrak, Bab I, Bab IV, Daftar Pustaka (1.549Mb)
Date
2020-06-13
Author
Amrullah, Mohammad Fahmi
Metadata
Show full item record
Abstract
Sebagai salah satu jenis kejahatan, korupsi memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan jenis kejahatan lain. Salah satu katakteristik tindak pidana korupsi adalah bahwa korupsi tergolong tindak pidana yang selalu berkolerasi dengan uang dan kekuasaan. Pelakunya biasanya memiliki kekuasaan, baik itu politik, ekonomi, birokrasi, hukum maupun kekuasaan yang lain. Sedangkan alat bukti itu sendiri diatur dalam Pasal 184 Ayat 1 KUHAP. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat rumusan masalah yaitu bagaimana pengaturan Alat Bukti Penyadapan dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi, apa saja larangan penyadapan, bagaimana isi dari ketentuan penyadapan menurut UndangUndang KPK No. 19 Tahun 2019 dan Undang-Undang ITE, dan apa pandangan ahli hukum tentang penyadapan. Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus tentang cara pengumpulan dan menganalisa bahan hukum. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian yuridis normatif, metode penelitian normatif yakni dengan menganalisa buku-buku dan studi dokumen seperti peraturan perundang-undangan. Sumber bahan hukum primer yaitu dengan peraturan perundang-undangan. Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang menjelaskan mengenai bahan hukum primer, berupa dari doktrin-doktrin para dari para sarjana hukum, jurnal-jurnal dan bahan dari internet yang berkaitan dengan kekuatan alat bukti penyadapan dalam perkara tindak pidana korupsi di I ndonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alat bukti penyadapan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan alat bukti penyadapan menurut Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang ITE, Pelarangan penyadapan itu sendiri telah diatur dalam Pasal 40 Undang-Undang Telekomunikasi, Ketentuan penyadapan menurut Undang-undang KPK Nomor 30 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang ITE, para ahli hukum mayoritas menyimpulkan bahwa penyadapan memiliki peluang besar untuk melanggar HAM.
URI
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1258
Collections
  • UT - Law Science

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group
 

 

Browse

All of CategoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group