Penerapan Metode Bercerita Buku Pilar Karakter Hormat, Santun dan Pendengar yang Baik untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Kelompok A1 di RA Syihabuddin Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Abstract
Diselenggarakannya pendidikan adalah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional dalam pasal 3 yang isinya adalah
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjasi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab" disinggung juga tentang
berakhlak mulia. Jika hal ini mulai ditanamkan sejak usia dini, harapannya adalah anak akan
terbiasa dengan berakhlak yang baik.
Pembelajaran bercerita buku pilar karakter 4 yang berjudul "Hormat, Santun dan
Pendengar yang Baik" sangatlah penting untuk meningkatkan perkembangan sosial
emosional pada anak usia dini. Menurut Hurlock (1978:250) perkembangan sosial merupakan
perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. "sosialisasi" adalah
kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai. Jadi seseorang dikatakan
berkembang emosinya apabila ia sudah mampu menunjukkan tindakan yang sesuai dengan
aturan yang telah dibuat. Agar generasi bangsa kita kedepan memiliki akhlak yang mulya dan
memiliki kemampuan sosial emosional yang bagus.
Di RA Syihabuddin pada anak kelompok A1 masih kurang dalam hal karakter
hormat, santun dan pendengar yang baik. Bila bertemu guru masih ada yang berbicara kurang
sopan dan tidak mau bersalaman, pada saat ada guru bercerita di depan kelas anak berbicara
sendiri sehingga tidak focus pada guru dan mengganggu konsentrasi temannya.
Dari konteks penelitian tersebut, maka focus penelitian ini adalah : bagaimana
penerapan dan peningkatan kemampuan sosial emosional anak melalui pembelajaran
bercerita buku pilar karakter hormat, santun dan pendengar yang baik pada anak kelompok
A1 di RA Syihabuddin. Sehingga tujuan penelitian yang akan dicapai adalah akan
meningkatkan kemampuan sosial emosional anak melalui pembelajaran bercerita buku pilar
karakter hormat, santun dan pendengar yang baik.
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, yang bekerja
sama dengan kepala sekolah, guru dan peneliti. Digunakan juga teknik observasi dan
wawamcara. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan prasiklus selama satu hari,
hasil yang diperoleh 26 % -74 % sebanyak 5 anak. Penelitian dilakukan dengan dua silkus
karena peneliti kurang puas atas hasil yang diperoleh pada siklus pertama yang memiliki
keberhasilan 26 % -74 % sebanyak 11 anak, pada silkus ke dua diperoleh keberhasilan 86 %-
100% sebanyak 12 anak.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 1 jam di kelompok A1, menggunakan
media buku pilar karakter dengan penerapan dua kegiatan yang berseling antara bercerita dan
simulasi dari cerita pada hari sebelumnya. Yang perlu dipersiapkan adalah a. guru
menyiapkan rencana pembelajaran yang akan dilakukan di awal minggu, b. menyiapkan
bahan media yang akan digunakan, c. pada saat sebelum bercerita anak diajak bernyanyi
bersama tenyang pendengar yang baik, d. guru bercerita dan anak mendengarkan, e. anak
menceritakan kembali apa yang diceritakan guru tadi, f. saat simulasi anak berperan seperti
isi cerita yang sudah didengarkannya kemaren.
Penerapan kegiatan metode bercerita buku pilar karakter hormat, santun dan
pendengra yang baik dilakukan pada kegiatan proses pembelajaran adanya peningkatan
dalam perkembangan kemampuan sosial emosional anak dan diperoleh hasil yang sangat
baik, terbukti dengan adanya peningkatan prosentase dari pra siklus sampai siklus II yakni
saat pra siklus perkembangan sosial emosional anak 0% dengan penjelasan bahwa belum ada
anak yang memenuhi standart keberhasilan yang ditetapkan. Peningkatan siklus I mencapai
53 % atau 8 anak dari 15 anak dan peningkatan pada siklus II mencapai 80% atau 12 anak
dari 15 anak. Dengan adanya pembelajaran bercerita pilar karakter mengalami peningkatan
dari siklus ke siklus.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang langkah kedepan
dari RA Syihabuddin untuk mendapat mengembangkan dan memperluas inovasi dengan cara
yang lebih baik lagi serta memadukan dan menggabungkan aspek positif dari beberapa kreasi
dan inovasi yang sudah ada agar bisa maju mencapai kinerja RA Syihabuddin yang lebih baik
dan dengan hasil yang memuaskan.