dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sampai kapanpun pertanian
memegang peranan sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu
daerah, dimana aktivitas pemasaran merupakan kegiatan menjembatani kegiatan
produksi disatu pihak dengan konsumen dilain pihak. Pada dekade terakhir ini
konsumen semakin cenderung rasional dalam mengkonsumsi produk-produk
pertanian, mereka memperhatikan mutu dari produk pertanian yang dikonsumsi.
Persoalan distribusi produk pertanian dari produsen sampai pada konsumen akhir
selalu dituding menjadi persoalan utama.
Komoditas hortikultura (apel) bebas pestisida merupakan komoditi
unggulan di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, selain karena agroklimat wilayah
yang mendukung budidaya tanaman ini, juga potensial untuk dijadikan sumber
penghasilan bagi pengusaha (petani dan pedagang) serta memberikan kontribusi
yang positif bagi produk domestik bruto (PDB) daerah.
Tujuan dari penelitian adalah : 1) bertujuan untuk mengetahui saluran
pemasaran buah apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 2) untuk
mengetahui besarnya margin dan share pada saluran pemasaran pemasaran buah
apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 3)untuk mengetahui
efesiensi pemasaran pemasaran buah apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji
Kota Batu.
vi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan deskriptif. Metode
survey merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan
terstruktur. Kemudian semua jawaban dari pertanyaan yang dibuat oleh peneliti
dicatat, diolah dan dianalisis.
Pengambilan sampel petani apel menggunakan metode purposive
sampling. Penentuan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 responden.
Pengambilan sampel untuk lembaga pemasaran menggunakan metode snowball
sampling dengan 30 responden.
Dari hasil penelitian mengenai Analisis Efesiensi Pemasaran Apel di Desa
Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut .Saluran pemasaran apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu ,
terdapat 3 saluran : 1) Saluran I : Petani-Pedagang Besar-Pengecer -Konsumen.2)
Saluran II : Petani-Pengecer -Konsumen .3) Saluran III : Petani- Konsumen
Margin pemasaran pada saluran I sebanyak 6020,-/kg, dimana saluran I di
distribusikan kebiaya fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan dari tengkulak dan
pedagang pengecer. Besarnya margin pemasaran yang diterima tengkulak sebesar
Rp. 2710/kg, biaya ini dikeluarkan untuk mendistribusikan margin dengan biaya
tenaga kerja dan transportasi. Besarnya keuntungan distribusi margin yang
diterima tengkulak sebesar 16,6%. Sedangkan besarnya margin pemasaran yang
diterima pedagang pengecer sebesar Rp. 3310/kg, dan besarnya keuntungan
distribusi margin yang diterima pedagang pengecer sebesar 29,9 % .
Margin pemasaran saluran II adalah Rp.4000 margin pemasaran ini di
distribusikan kebiaya fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan dari pedagang
vii
pengecer. Besarnya margin pemasaran yang diterima pedagang pengecer sebesar
Rp.4000/kg, biaya ini dikeluarkan untuk mendistribusikan margin dengan biaya
tenaga kerja dan transportasi. Besarnya keuntungan distribusi margin yang
diterima pedagang pengecer sebesar 2,5%. Sedangkan besarnya margin
pemasaran yang diterima pedagang pengecer untuk transportasi sebesar Rp.
33,25kg, dan besarnya tenaga kerja distribusi margin yang diterima pedagang
pengecer sebesar 17,5 % .
Efesiensi Pemasaran dari ketiga Pemasaran yang ada ternyata saluran I yang
paling Efisien. Hal ini ditunjukan oleh share harga jual petani sebesar 84,9%
dengan margin pemasaran sebesar Rp 2.710/kg. Sedangkan pada saluran II share
harga jual petani sebesar 80,9 % dengan margin pemasaran Rp. 4000/kg.
1)Integrasi Pasar dari analisis integrasi pasar diatas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran apel di belum efisien dapat dibuktikan dengan nilai dikarenakan
semua lembaga pemasaran masih bersaing secara tidak sempurna. 2) Elastisistas
Transmisi Harga dari hasil analisis elastisitas transmisi harga saluran pada I
sebesar 2,75 dan saluran II sebesar 1,45 dapat disimpulkan bahwa pemasaran apel
belum efisien dikarenakan pasar yang bersaing tidak sempurna dan terdapat
kekuatan oligopoli. Sesuai dengan penelitian Batu bara (2013). Untuk
meminimalkan oligopsoni maka perlu adanya pembentukan koperasi dan
kelompok tani untuk harga ditingkat petani, maka harga akan lebih stabil dan
lembaga pemasaran tidak akan mempermainkan harga buah apel di tingkat petani
pasar akan lebih efisien
` Saran dari penelitian ini Sebaiknya produsen atau petani dapat
menggunakan saluran pemasaran yang lebih efisien seperti yang dirumuskan
viii
sebelumnya yaitu saluran I karena lembaga yang terlibat sedikit dan tentu
memberikan tingkat efisiensi yang lebih baik sehingga petani mendapatkan
keuntungan yang lebih menguntungkan. 1) Perlunya menekankan biaya
pemasaran dengan memperbaiki kualitas tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
kerusakan sampai batas minimal dengan harapan dapat memperkecil nilai margin
biaya pemasaran, dan meningkatkan share keuntungan yang diterima, dan
pedagang hendaknya memperluas daerah pemasaran untuk meningkatkan suatu
keuntungan. 2) untuk meningkatkan share harga yang diterima petani, perlu
diupayakan saluran pemasaran yang lebih pendek agar efisien. Serta membuat
pembagian harga secara adil. Sehingga setiap lembaga memiliki keuntungan yang
proporsional dan professional. | en_US |