Analisis Penggunaan Bentuk Deiksis dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata
Abstract
Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati bersama. Bahasa banyak memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang sangat tinggi nilainya, dengan adanya bahasa manusia dapat berkembang dan mengabstraksikan berbagai gejala yang muncul di sekitar lingkungan masyarakat. Manusia dapat berkomunikasi dengan lancar dan tanpa hambatan jika satu sama lain memahami bahasa yang digunakan dalam berkomuninkasi. Bahasa juga memiliki banyakkata dan frasa berdasarkan pada keadaan ucapan yang diucapkan dan hanya dapat dipahami apabila seseorang memahami situsi dan kondisinya, aspek seperti inilah yang disebut deiksis. Deiksis adalah hubungan antar kata yang digunakan dalam tindak tutur dengan referen kata yang tidak tetap atau dapat berubah-ubah dan berpindah-pindah. Deiksis merupakan cara untuk dapat mengetahui makna dari sebuah kata yang harus diketahui pula siapa, di mana, dan kapan kata itu di ucapkan. Peran deiksis dalam sebuah novel sangatlah penting yakni digunakan sebagai suatu strategi untuk menarik orang agar mengetahui apa peran seorang tokoh dalam novel, apa yang di bicarakan, dan apa yang disampaikan. Seperti dalam novel Ayah karya Andrea Hirata banyak sekali penggunaan bentuk deiksis yang diulas di dalam novel tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis penggunaan bentuk deiksis persona, deiksis tempat, dan deiksis waktu yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam metode ini peneliti berusaha menggambarkan kondisi dan proses yang tengah berlangsung untuk menengetahui apa yang dimaksudkan dari tuturan yang ada di dalam novel. Data penelitian ini merupakan dialog, monolog, deskripsi dan narasi yang mengandung unsur deiksis yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Ayah karya Andrea Hirata terdapat penggunaan bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona pertama jamak bentuk aku, saya, -ku, ku-, kita, dan kami. Penggunaan bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona kedua jamak bentuk kamu, kau, anda, -mu, dan kalian. Penggunaan bentuk deiksis ketiga tunggal dan deiksis persona ketiga jamak bentuk ia, dia, -nya, dan mereka. Penggunaan bentuk deiksis tempat lokatif bentuk ke sini, ke sana, di sini, di sana, di situ dan juga penggunaan bentuk deiksis tempat demonstratif bentuk ini dan itu. Penggunaan deiksis waktu masa lampau berupa tadi, penggunaan deiksis waktu masa kini berupa sekarang, dan penggunaan deiksis waktu masa yang akan data berupa nanti, dan esok. Terdapat panggilan khusus dalam novel Ayah yakni kata boi, yang merupakan kata ganti dari persona pertama tunggal atau panggilan nama seseorang.
Kata Kunci: bahasa, deiksis, novel ayah