Efek Penambahan Fraksi Semi Polar (F1-F7) Ekstrak Metanolik Phyllanthus niruri, L. Terhadap Daya Hambat Amoxicillin Atau Chloramphenicol Pada Staphylococcus aureus Atau Escherichia col
Abstract
Pendahuluan: Tingginya angka kejadian infeksi bakteri diterapi menggunakan
antibiotik dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik. Untuk menanggulangi
resistensi antibiotik dapat menggunakan kombinasi herbal seperti Phyllanthus
niruri, L. dengan antibiotik. Oleh karena itu, kombinasi tersebut perlu didalami
lebih lanjut untuk menjadi alternatif yang tepat dalam menurunkan angka resistensi.
Namun, belum diketahui senyawa spesifik yang mempengaruhi aktivitas herbal
pada kinerja antibiotik. Oleh sebab itu, perlu penelitian lebih lanjut tentang efek
penambahan fraksi Phyllanthus niruri, L. pada antibotik dalam menghambat
pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli.
Metode: Fraksi 1-7 didapatkan dari proses fraksinasi ekstrak metanolik simplisia
Phyllanthus niruri, L. menggunakan resin silica dengan eluen etil asetat 100%. Uji
Zona Inhibisi (ZOI) menggunakan metode Kirby-Bauer. Efek interaksinya dihitung
berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Uji
fitokimia menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan reagen FeCl3,
dragendorff, dan formaldehyde Uji statistik dilakukan dengan Mann-Whitney
dengan signifikan p<0,05.
Hasil: Fraksi dengan eluen etil asetat 100% menghasilkan 7 fraksi yaitu F1-F7.
Fraksi F3 memiliki interaksi sinergis dengan chloramphenicol dalam mebunuh
E.coli dengan ZOI kombinasi 11,3 ± 0,57 mm dan ZOI antibiotik tunggal 11 ± 0
mm. Fraksi F6 memilki interaksi sinergis dengan amoxicillin dalam membunuh
S.aureus dengan ZOI kombinasi 15,3 ± 0,57 dan ZOI antibiotik tunggal 14 ± 0 mm.
Sedangkan pada fraksi lain memiliki interaksi not distinguishable. Fraksi F5, F6
dan F7 memiliki senyawa fenol dengan jenis senyawa yang berbeda.
Kesimpulan: Fraksi F3 bersifat sinergis dengan chloramphenicol dalam
membunuh E. coli. F6 bersifat sinergis dengan amoxicillin dalam membunuh
S.aureus. Fraksi F1, F2, F4, F5 dan F7 memiliki interaksi not distinguishable.
Fraksi F5, F6 dan F7 mengandung senyawa aktif fenol.