Representasi Nilai Ekologi Dalam Novel Pejalan Anarki Karya Jazuli Imam
Abstract
Karya sastra merupakan sebuah hasil karya kreatif manusia dengan
melakukan perenungan atau menangkap fenomena yang terjadi, baik sosial politik
ataupun lingkungan. sebuah karya sastra yang lahir akibat kegelisahan pengarang
melihat fenrmona atau permasalahan yang terjadi merupakan sebuah bentuk kritik
bagi keadaan yang dialami. Permasalahan politik dan sosial selalu menjadi topik
yang sering diangkat sebagai tema karya sastra, selain itu isu lingkungan mulai
marak dihadirkan dalam karya sastra. Kerusakan alam dan lingkungan kini
semakin beragam bentuknya. Berbagai bentuk kerusakan yang terjadi tidak lain
disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Permasalahan utama yang terjadi ialah
perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan
alam. Banyak upaya dilakukan untuk mejaga lingkungan dan alam dari kerusakan,
seperti penekanan penggunaan kantong plastik, kampanye cinta lingkungan, dan
gerakan gerakan penyelamatan lingkungan lainnya. Dalam hal ini karya sastra
juga turut membantu upaya pelestarian lingkungan dengan mengambil peran
untuk mengubah pandangan manusia terhadap permasalah lingkungan.
Fokus dalam penelitian ini yaitu: nilai ekologi dalam novel Pejalan
Anarki karya Jazuli Imam, yang dijabarkan menjadi(1) bentuk nilai ekologi
dalam novel Pejalan Anarki (2) cara pengarang menggambarkan lingkungan
biotik dan abiotik dalam novel Pejalan Anarki. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan bagaimana bentuk nilai ekologi serta bagaimana pengarang
menggambarkan lingkungan biotik dan abiotik dalam novel Pejalan Anarki karya
Jazulli Imam. Bentuk nilai budaya yang terkakndung dalam novel ini tindakan,
pola pikir, perilaku, dan cara pengarang menggambarkan lingkungan biotik dan
abiotik dalam novel ini berupa: dialog antar tokoh, dan narasi yang dilakukan oleh
pengarang. Metode yang digunakan berupa kualitatif deskriptif. Data berupa
dialog, monolog, dan narasi pengarang. Sumber data pada penelitian ini adalah
novel Pejalan Anarki karya Jazuli Imam. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian dengan cara (1) membaca novel Pejalan Anarki (2) mencermati novel
Pejalan Anarki untuk mengididentifikasi konteks penelitian(3) melakukan kajian
teori(4) kodifikasi data (5) menyajikan data sesuai kodifikasi (6) menganalisis
data.
Hasil penelitian tentang representasi nilai ekologi dalam novel Pejalan
Anarki karya Jazuli Imam ditemukan tiga bentuk nilai ekologi yang berkaitan
dengan perilaku meliputi; (1)melestarikan dan mencintai lingkungan. hal ini
dibuktikan dengan narasi oleh pengarang bagaimana perilaku tokoh dalam
mencintai lingkungan. (2) menolak eksploitasi alam. Dengan perilaku yang
menolak setiap pembangunan yang mengurangi lahan untuk bertani dan pensuplai
udara segar. (3) menjaga keseimbangan alam. Pelpasan hewan untuk hidup dan
berkembang biak sesuai habitatnya agar tidak terjadi kepunahan spesies.
Sedangkan dalam pola pikir terdapat satu indikator yakni kepedulian tlingkungan.
Sedangkan hasil penelitian yang berkaitan dengan cara pengarang
menggambarkan lingkungan biotik dan abiotik meliputi (1) dialog antar tokoh
berkaitan dengan lingkungan(2) narasi yang dilakukan oleh tokoh (3) deskripsi
yang dilakukan oleh poengarang. Penggambaran yang ditemukan dalam setiap
indikator menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karya sastra dengan
lingkungan sekitar atau lingkungan fisik. Hal ini diperoleh dengan adanya data
berupa teks yang menarasikan tentang pentingnya perilaku dan tindakan
mencintai dan melestarikan alam serta representasi lingkungan biotik dan abiotik
dalam suatu karya sastra.
Berdasarkan hasil dari kedua konteks penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa
tokoh El seorang yang mencintai lingkungan dengan segala perilakunya berupaya
untuk melestarikan serta menanamkan kepada seluruh masyarakat untuk
mencintai dan melestarikan lingkungan. dengan pengetahuannya bagaimana sebab
dan akibat perilaku yang dapat merusak lingkungan, El memberikan edukasi
kepada seluruuh masyarakat tentang bagaimana bahaya dan dampak perilaku yang
kurang bijak terhadap lingkungan dapat memberikan bencana yang merugikan
seluruh penghuni Bumi. Lingkungan biotik dan abiotik direpresentasikan sebagai
bentuk pengingat agar masyarakat semakinsadar dan mencintai lingkungan.