Show simple item record

dc.contributor.authorFahmi, Muhammad Dian Furqonul
dc.date.accessioned2021-01-26T04:32:26Z
dc.date.available2021-01-26T04:32:26Z
dc.date.issued2021-01-25
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1543
dc.description.abstractMaksim tutur merupakan kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual, kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Selain itu, maksim juga disebut sebagai bentuk pragmatik berdasarkan prinsip kerja. Di dalam kehidupan salah satu penutur bahasa Indonesia yang harus memperhatikan kesantunan dalam tuturannya adalah tokoh agama atau ustaz. Seorang ustaz merupakan orang yang menguasai bidang agama yang diperolehnya melalui lembaga pendidikan formal dan informal. Seorang ustaz melakukan dakwah dengan metode ceramah. Bahasa seorang pendakwah merupakan hal yang sangat perlu untuk diteliti karena sebagai tokoh agama yang menjadi panutan sebagian besar masyarakat dapat dipastikan bahwa ia memiliki sikap yang santun atau pun tidak mengintimidasi suatu pihak ketika menyampaikan isi dakwahnya mengenai permasalahan akidah dan akhlak. Penelitian ini memfokuskan pada penerapan (kesesuaian) maksim kesantunan dalam ceramah, pelanggaran maksim kesantunan dalam ceramah dan penerapan komunikasi nonverbal. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penerapan (kesuaian) maksim kesantunan, bentuk-bentuk pelanggaran maksim kesantunan dan penerapan komunikasi nonverbal dalam ceramah Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawaz. Penelitian maksim tutur ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah tayangan video ceramah yang diambil dari media sosial (youtube). Data dalam penelitian berupa kutipan yang menggambarkan penerapan (kesesuaian) ataupun pelanggaran maksim kesantunan yang disampaikan dalam ceramah keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang melibatkan penelitian secara langsung untuk mengamati objek yang sedang diteliti. Prosedur pengumpulan data pada penelitian maksim tutur ini, peneliti bertindak sebagai instrumen pengumpul data dengan cara mendeskripsikan setiap temuan penelitian. Adapun teknik yang digunakan peneliti adalah teknik studi dokumentasi berupa data digital video ceramah yang diperoleh peneliti dari situs youtube. Setelah peneliti mendapatkan dokumen data, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu teknik simak dan catat (transkripsi). Teknik simak adalah penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak data penggunaan bahasa, hal ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bentuk-bentuk maksim tutur dan penerapan komunikasi nonverbal yang terdapat dalam ceramah. Untuk mempermudah peneliti dalam memeroleh data dari ceramah tersebut, diperlukan kegiatan mentranskrip data. Hal ini dilakukan peneliti untuk mempermudah mendapatkan data secara akurat. Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan pendekatan analisis data kualitatif. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk maksim tutur dan penerapan komunikasi nonverbal dalam ceramah, dalam penelitian ini peneliti menguraikan teknik analisis data sebagai berikut, mentranskrip data, mengidentifikasi data, mengklasifikasikan atau mengelompokkan data, menafsirkan dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian pada ceramah Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawaz, ditemukan tiga hal penting sesuai dengan fokus penelitian. Pertama, peenerapan (kesesuaian) maksim kesantunan ditemukan empat bentuk penerapan maksim kesantunan, yaitu (1) penerapan maksim kearifan, (2) penerapan maksim pujian, (3) penerapan maksim kesepakatan, (4) penerapan maksim simpati. Kedua, pelanggaran maksim kesantunan ditemukan tiga bentuk pelanggaran maksim kesantunan, yaitu, (1) pelanggaran maksim pujian, (2) pelanggaran maksim kesepakatan, (3) pelanggaran maksim kerendahan hati. Ketiga, penerapan komunikasi nonverbal dalam ceramah ditemukan tiga bentuk penggunaan komunikasi nonverbal meliputi mimik wajah, gerakan kepala, dan gerakan tangan. Simpulan hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal penting sesuai fokus penelitian. Penerapan (kesesuaian) maksim kesantunan ditemukan penerapan maksim kearifan, maksim pujian, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Pelanggaran maksim kesamtunan ditemukan pelanggaran maksim pujian, maksim kesepakatan, dan maksim kerendahan hati. Penerapan komunikasi nonverbal yang digunakan meliputi mimik wajah, gerakan kepala, dan gerakan tangan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectmaksim tuturen_US
dc.titleMaksim Tutur Ceramah Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawazen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record