Maksim Tutur Ceramah Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawaz
Abstract
Maksim tutur merupakan kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual, kaidah-kaidah
yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap
tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Selain itu, maksim juga disebut sebagai bentuk pragmatik
berdasarkan prinsip kerja. Di dalam kehidupan salah satu penutur bahasa Indonesia yang harus
memperhatikan kesantunan dalam tuturannya adalah tokoh agama atau ustaz. Seorang ustaz
merupakan orang yang menguasai bidang agama yang diperolehnya melalui lembaga pendidikan
formal dan informal. Seorang ustaz melakukan dakwah dengan metode ceramah. Bahasa seorang
pendakwah merupakan hal yang sangat perlu untuk diteliti karena sebagai tokoh agama yang
menjadi panutan sebagian besar masyarakat dapat dipastikan bahwa ia memiliki sikap yang
santun atau pun tidak mengintimidasi suatu pihak ketika menyampaikan isi dakwahnya
mengenai permasalahan akidah dan akhlak.
Penelitian ini memfokuskan pada penerapan (kesesuaian) maksim kesantunan dalam
ceramah, pelanggaran maksim kesantunan dalam ceramah dan penerapan komunikasi nonverbal.
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penerapan (kesuaian) maksim
kesantunan, bentuk-bentuk pelanggaran maksim kesantunan dan penerapan komunikasi
nonverbal dalam ceramah Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawaz.
Penelitian maksim tutur ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan
pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah tayangan video ceramah yang
diambil dari media sosial (youtube). Data dalam penelitian berupa kutipan yang menggambarkan
penerapan (kesesuaian) ataupun pelanggaran maksim kesantunan yang disampaikan dalam
ceramah keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif
kualitatif, yaitu metode yang melibatkan penelitian secara langsung untuk mengamati objek yang
sedang diteliti.
Prosedur pengumpulan data pada penelitian maksim tutur ini, peneliti bertindak sebagai
instrumen pengumpul data dengan cara mendeskripsikan setiap temuan penelitian. Adapun
teknik yang digunakan peneliti adalah teknik studi dokumentasi berupa data digital video
ceramah yang diperoleh peneliti dari situs youtube. Setelah peneliti mendapatkan dokumen data,
teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu teknik simak dan catat (transkripsi).
Teknik simak adalah penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak data penggunaan
bahasa, hal ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bentuk-bentuk maksim tutur dan
penerapan komunikasi nonverbal yang terdapat dalam ceramah. Untuk mempermudah peneliti
dalam memeroleh data dari ceramah tersebut, diperlukan kegiatan mentranskrip data. Hal ini
dilakukan peneliti untuk mempermudah mendapatkan data secara akurat.
Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan pendekatan analisis data kualitatif.
Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk maksim tutur dan penerapan
komunikasi nonverbal dalam ceramah, dalam penelitian ini peneliti menguraikan teknik analisis
data sebagai berikut, mentranskrip data, mengidentifikasi data, mengklasifikasikan atau
mengelompokkan data, menafsirkan dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian pada ceramah Ustaz Yazid bin Abdul Qodir Jawaz,
ditemukan tiga hal penting sesuai dengan fokus penelitian. Pertama, peenerapan (kesesuaian)
maksim kesantunan ditemukan empat bentuk penerapan maksim kesantunan, yaitu (1) penerapan
maksim kearifan, (2) penerapan maksim pujian, (3) penerapan maksim kesepakatan, (4)
penerapan maksim simpati. Kedua, pelanggaran maksim kesantunan ditemukan tiga bentuk
pelanggaran maksim kesantunan, yaitu, (1) pelanggaran maksim pujian, (2) pelanggaran maksim
kesepakatan, (3) pelanggaran maksim kerendahan hati. Ketiga, penerapan komunikasi nonverbal
dalam ceramah ditemukan tiga bentuk penggunaan komunikasi nonverbal meliputi mimik wajah,
gerakan kepala, dan gerakan tangan.
Simpulan hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal penting sesuai fokus penelitian.
Penerapan (kesesuaian) maksim kesantunan ditemukan penerapan maksim kearifan, maksim
pujian, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Pelanggaran maksim kesamtunan ditemukan
pelanggaran maksim pujian, maksim kesepakatan, dan maksim kerendahan hati. Penerapan
komunikasi nonverbal yang digunakan meliputi mimik wajah, gerakan kepala, dan gerakan
tangan.