dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya isu atau fenomena tentang
menurunya sektor pertanian di Kota Batu pada tahun 2015-2017 dan lemahnya
infrastruktur baik fisik dan non fisik dalam sektor pertanian. Maka dari itu, untuk
mengatasi hal tersebut Dinas Pertaniam mengeluarkan kebijakan publik bentuk
program JUT dan Japro untuk menunjang dan memperlancar kegiatan dibidang
pertanian dalam bentuk infrastruktur berupa jalan pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model implementasi program
JUT dan japro dalam peningkatan sektor pertanian di Kota Batu beserta faktorfaktor yang mempengaruhi implementasi program tersebut. Untuk mengetahuinya
digunakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kesamaan antara model
implementasi program JUT dan Japro dengan teori Model Kesesuaian
Implementasi Program David C. Korten, yakni adanya kesesuaian ketiga elemen
tersebut yang diantaranya Program JUT dan Japro, Dinas Pertanian, dan petani/
gapoktan/ masyarakat sama-sama saling terkait dan mempengaruhi keberhasilan
implementasi program tersebut.
Faktor pendukung dalam implementasi JUT dan Japro di Kota Batu ialah
adanya partisipasi masyarakat dan kesadaran masyarakat yang berbentuk gotong
royong, tenaga, hingga adanya dana hibah berupa lahan dan adanya usulan dari
masyarakat khusunya kelompok tani untuk dibuatkan jalan pertanian guna
memperlancar kegiatan usaha tani mereka. Sedangkan, faktor penghambatnya
ialah adanya institusi lain yang ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur
bentuk jalan, sehingga membuat perkembangan program JUT dan Japro menurun
dari segi kuantitas. | en_US |