Kajian Etnobotani dan Histokimia Familia Zingiberaceae di Wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang
Abstract
Kajian etnobotani merupakan penggunaan tanaman yang berhubungan dengan
budaya yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Tumbuhan familia Zingiberaceae
adalah tumbuhan yang memiliki bau khas yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat pada
umumnya namun secara khusus digunakan sebagai obat. Metabolit sekunder mampu
diobservasi secara deskriptif kualitatif menggunakan metode histokimia. Tanaman
Zingiberaceae mengandung senyawa metabolit sekunder sehingga tumbuhan ini mampu
digunakan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
masyarakat dalam aspek pemanfaatan tumbuhan anggota familia Zingiberaceae yang
tumbuh di wilayah Kabupaten Malang dan untuk mengetahui Karakter histokimia
metabolit sekunder pada tumbuhan anggota familia Zingiberaceae yang tumbuh di wilayah
Kabupaten Malang. Metode dalam penelitian ini pada metode etnobotani menggunakan
Survey, wawancara semi struktur , kuesioner dan uji histokimia. Berdasarkan hasil yang
diamati, pada kajian etnobotani menunjukan Masyarakat wilayah Sumbermanjing Wetan
memanfaatkan tumbuhan ini berdasarkan pengetahuan lokal yaitu untuk berbagai
keperluan, diantaranya untuk obat 38%, bumbu masakan 38%, bahan kecantikan 10%
dan untuk pewarna alami 14%. Tumbuhan zingiberaceae yang dimanfaatkan di wilayah
sumbermanjing wetan kabupaten malang Terdapat 9 Spesies dari familia Zingiberaceae
yang dimanfaatkan sebagai obat. Jenis-jenis Tumbuhan dari familia Zingiberaceae yaitu
Jahe putih (Zingiber officinal ), Kencur (Kaempferia galanga), Kunir/Kunyit (Curcuma
domestika), Temulawak (Curcuma xanthorizha), Temu ireng (Curcuma aeruginosa),
Kunci (Boesenbergia pandurata), Lempuyang (Zingiber americanus), kapulaga (Amomum
compactum), Lengkuas (Alpinia galangal). Cara pengolahannya dengan berbagai cara
yaitu direbus, ditumbuk, diparut, dan digosok. Pengamatan uji histokimia menunjukkan
rimpang dari Temulawak (Curcuma xanthorizha), jahe putih (Zingiber officinale), dan jahe
merah (Zingiber officinale var.rubrum) terdeteksi senyawa metabolit sekunder yaitu
senyawa Terpenoid, Alkoloid, Fenolik, Flavonoid, Lipofil dan Tanin. Tetapi pada daun
temulawak dan jahe putih tidak terdeteksi senyawa terpenoid .