Show simple item record

dc.contributor.authorMo’tasim
dc.date.accessioned2021-03-19T02:59:50Z
dc.date.available2021-03-19T02:59:50Z
dc.date.issued2021-01-11
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1802
dc.description.abstractKerukunan masyarakat multi etnis dan agama di satu daerah selalu menarik untuk dibahas, karena dapat memberikan solusi kepada daerah sejenis yang masih berkonflik. Desertasi ini bertujuan untuk menganalisis model adaptasi nilai PAI Multikultural yang dilakukan Pesantren Miftahul Qulub dalam menciptakan survivalitas kerukunan masyarakat multi etnis dan agama di desa Polagan Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan dengan strategi sample purpose full dan snow ball sampling. Jejaring data dilakukan dengan obseravasi, wawancara mendalam, FGD dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil Penelitian menujunkkan bahwa kerukunan masyarakat multi etnis dan agama di desa Polagan tidak lepas dari peran Pesantren Miftahul Qulub yang telah melakukan adaptasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural sebagai Pesantren Nahdlatul Ulama (NU). Nilai tersebut merupakan integrasi nilai PAI Multikultural dengan Spirit Ke-NU-an yaitu nilai: Tasamuh, Taaruf, Tafahum, Taawun, Tawasuth, Tanawwu’, Al-Musawat wa al-Ta’dil, Musyawarah, Al-Ukhuwwah, dan Tawazun. Proses adaptasi dilakukan Pesantren tersebut melalui pendekatan tradisi sosial kemasyarakatan, aliran dan madhab, dakwah atau misi dan modal sosial. Adaptasi nilai PAI Multikultural dilakukan dengan dua fungsi pesantren, yaitu adaptasi internal dan eksternal. Secara internal Pesantren melakukan adaptasi pembelajaran berbasis PAI Multikultural sebagai asas adaptation dan integration. Secara eksternal, (1) Strategi Pesantren dalam adaptasi Nilai PAI Multikultural kepada masyarakat dilakukan dengan pembelajaran berbasis PAI Multikulturual pada empat Madrasah yang dibangun di tengah masyarakat multi etnis dan agama. (2) Menyelenggarakan koloman (perkumpulan yasin tahlil) sebagai sarana membangun komunikasi sosial (Latency), (3) Keterlibatan Kyai dalam Perlindungan terhadap Vihara (Goal attainment), (4) Pendidikan kerukunan di Keluarga (integration), dan (5) keteladanan Tokoh Agama (Latency Model Adaptasi pesantren Miftahul Qulub dapat disebut dengan model adaptasi toleransi, karena setiap pihak menyadari bahwa setiap kelompok memiliki tanggung jawab masing-masing. Di sisi lain, model adaptasi nilai PAI multikultural pesantren ini dapat pula disebut dengan model konvergensi, karena perilaku komunikatif satu sama lain dalam keberagaman masyarakat. Maka model adaptasi dalam konteks Polagan adalah adaptasi toleransi berbasis skema AGIL Talcott Parsons.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectNilai Pendidikan Agama Islamen_US
dc.subjectSurvivalitasen_US
dc.titleAdaptasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural Pesantren Miftahul Qulub dalam menciptakan survivalitas kerukunan masyarakat multi etnis dan agama di desa Polagan Pamekasanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record