dc.description.abstract | ngunan dimasa mendatang. Menciptakan pertanian yang maju, kelompok
tani sangat dibutuhkan untuk menjadikan pertanian yang lebih unggul.
Permasalahan yang sering dihadapi petani dari segi produksi biasanya berupa
kegagalan panen dan ditinjau dari tingkat harga berupa harga yang sangat rendah.
Perlu dilakukan pemberdayaan petani sehingga petani mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapi dalam usahataninya. Salah satu upaya pemerintah untuk
masyarakat petani adalah membangun kelompok-kelompok tani di perdesaan.
Penelitian ini bertujuan: 1. Mendiskripsikan peran kelompok tani sebagai kelas
belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi pada usahatani wortel, 2.
Menganalisis dan efisiensi usahatani wortel. 3. Menganalisis Peran Kelompok Tani
dalam meningkatan pendapatan petani wortel.
Penelitian dilakukan di Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji Kota Batu. Pemilihan
lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), berdasarkan petimbangan
lokasi tersebut terdapat banyak petani wortel dan terdapat kelompok tani. Penelitian
dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai Januari 2021. Jumlah populasi
petani wortel sebanyak 64 petani. Metode penentuan sampel 50% dari jumlah
populasi sampel petani. Maka sampelnya diperoleh 40 sample petani. Penentuan
sampel menggunakan metode simple random sampling. Jenis data penelitian
adalah data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani wortel.
Data penelitian meliputi biaya produksi usahatani wortel, pendapatan usahatani
wortel, peran kelompok tani terhadap kelas belajar, wahana kerjasama, unit
produksi. Metode analisis. Analisis usahatani untuk menganalisis pendapatan dan
R/C ratio untuk mengukur efisiensi usahatani wortel, Analisis Structural Equation
Modelling untuk menganalisis peran kelompok tani terhadap peningkatan produksi
usahatani wortel.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji Peran Kelompok
Tani di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu dalam mengembangkan
usahatani wortel dapat diketahui bahwa:
1. Peran Kelompok Tani Desa Tulungrejo sebagai kelas belajar, wahana kerjasama
dan unit produksi telah terealisasi, namun dalam partisipasi anggota kurang baik.
Hal ini didukung dengan presentase pada penilaian anggota kelompok tani
terhadap kelompok tani lebih banyak memberikan penilaian sedang dengan
besaran 57%, tinggi sebesar 37%, dan rendah 6%. Mendiskripsikan kegiatan
Kelompok tani meliputi : 1) Kelas belajar yaitu pertemuan rutin, belajar yang
kondusif, penyuluhan, peningkatan kemampuan petani dalam usahatani wortel,
belajar adminitrasi, belajar pembuatan pupuk organik, upgrading anggota,
belajar merumuskan masalah dan penyelesaian, belajar monitoring. 2) wahana
kerjasama yaitu gotong royong, sikap sosial, kerjasama dalam musyawarah dan
menaati peraturan yang sudah di tetapkan. 3) unit produksi yaitu menganalisis
usahatani dalan sikap pengambilan keputusan, melaksanakan RDK&RDKK dan
fasilitas dari pihak luar.
2. Rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani sebesar Rp
40.272.004,76/Ha/MT dengan R/C ratio 3,17 yang artinya setiap biaya yang
dikeluarkan sebesar satu rupiah memperoleh penerimaan sebesar 3,17 rupiah
dan nilai R/C ratio > 1 berarti usahatani wortel menguntungkan.
3. Peran Kelompok Tani masing-masing memiliki pengaruh signifikan kecuali
wahana kerjasama terhadap pendapatan yang dipengaruhi oleh kesibukan petani
diluar kegiatan kelompok tani. Hal ini di sesuai dengan nilai statistik dimana
peran kelas belajar terhadap pendapatan melalui koefisien jalur memiliki
pengaruh sebesar 2,524%, dan dilihat melalui pengaruh total memiliki pengaruh
sebesar 3,754%, peran kelas belajar terhadap unit produksi melalui koefisien
jalur memiliki pengaruh sebesar 2,067%, dan dilihat melalui pengaruh total
memiliki pengaruh sebesar 2,067%, peran unit produksi terhadap pendapatan
melalui koefisien jalur memiliki pengaruh sebesar 9,351%, dan dilihat melalui
pengaruh total memiliki pengaruh sebesar 9,351%, Peran wahana kerjasama
terhadap pendapatan melalui koefisien jalur memiliki pengaruh sebesar 2,094%,
dan dilihat melalui pengaruh total memiliki pengaruh sebesar 1,225%, Peran
wahana kerjasama terhadap unit produksi melalui koefisien jalur memiliki
pengaruh sebesar 2,898%, dan dilihat melalui pengaruh total memiliki pengaruh
sebesar 2,898%.
Penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang dapat peneliti
berikan sebagai saran, antara lain sebagai berikut:
1. Mengingat usahatani wortel menguntungkan maka petani diharuskan
memperkecil jumlah pengeluaran biaya pada setiap produksi dengan
menggunakan pestisida organik buatan sendiri sebagai pengganti pestisida
kimia.
2. Mengingat peran kelompok tani terhadap produksi usahatani wortel memiliki
pengaruh cukup tinggi kecuali wahana kerjasama, Petani diharapkan lebih
berpartisispasi dalam kegiatan wahana kerjasama untuk lebih meningkatkan
hasil produksi wortel.
3. Melihat peran kelompok tani kurang berjalan dengan baik, maka diharuskan ada
pendekatan kepada anggota supaya berpartisipasi dalam setiap kegiatan
kelompok tani dengan mendatangkan dari pihak luar.
4. Melihat pada saat penelitian yang dilakukan, petani bergabung dalam kelompok
tani bukan hanya untuk mendapatkan subsidi pupuk, sehingga pada saat ada
kegiatan kelompok tani anggota masih mengabaikan kegiatan tersebut. Maka
diharuskan adanya peraturan berdasarkan tingkat kehadiran anggota kelompok
tani.
5. Melihat pada saat penelitian, pada saat penanaman harga wortel sangat stabil,
namun ketika memasuki musim panen harga wortel mengalami fluktuasi.
Sehinggan untuk mengatasi harga tidak menentu diharapkan untuk mendirikan
Koperasi Agribisnis di daerah tersebut dengan harapan harga stabil pada saat
panen tiba. | en_US |