Variasi Fenotipe, Korelasi dan Regresi Morfometri Calon Induk Kelinci di Desa Nongko Sewu Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
View/ Open
Date
2020-06-06Author
Sartika, Deni
Mudawamah
Puspitarini, Oktavia Rahayu
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi fenotipe, korelasi dan regresi fenotipe
morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci di Desa Nongko Sewu Tumpang Malang.
Penelitian ini menggunakan ternak kelinci calon induk berumur 9 bulan yang terdiri dari kelinci New
Zealand White (NZW) 14 ekor, Flamish Giant (FG) 20 ekor dan kelinci Lokal (L) 20 ekor. Peralatan
penelitian terdiri dari alat ukur dalam satuan centimeter, timbangan, keranjang tempat kelinci dan alat
recording untuk menulis dan dokumentasi gambar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus.
Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot badan (BB), dan ukuran tubuh (lingkar dada atau
LD dan panjang badan atau PB). Data yang diperoleh ditabulasikan dalam bentuk table dan dianalisis
dengan korelasi dan regresi sederhana melalui software SPSS version 16.0. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa variasi fenotipe, korelasi dan regresi morfometri pada berbagai bangsa
calon induk kelinci adalah bernilai positif. Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri LD dari berbagai
induk kelinci adalah 24,36 ± 0,82 cm dan 0,67 (NZW); 22,98 ± 0,79 cm dan 0,62 (FGL); 21,65 ± 2,26
cm dan 5,11 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri PB dari induk kelinci adalah 27,32 ±
0,91cm dan 0,82 (NZW); 25,00 ± 0,65 cm dan 0,42 (FGL); 22,15 ± 1,48 cm dan 2,19 (L). Rataan dan
variasi fenotipe pada sifat BB dari berbagai induk kelinci adalah 2,46 ± 0,31 kg dan 0,10 (NZW); 2,40 ±
0,15 kg dan 0,02 (FGL); 1,96 ± 0,16 kg dan 0,03 (L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan
antara BB (Y) dengan PB (X) adalah 0,053 dan -0,231 (NZW); 0,158 dan -0,398 (FGL); 0,198 dan 0,445
(L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan LD (X) adalah 0,105 dan 0,324
(NZW); 0,007 dan -0,086 (FGL); 0,038 dan 0,196 (L). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara BB dengan PB dan BB dengan LD kecuali pada calon induk L yaitu hubungan nyata
(P < 0,05) antara BB (X) dan PB (Y) dengan persamaan regresi Y=0,906+0,048X. Kesimpulan variasi
fenotipe LD dan PB calon induk kelinci L paling tinggi dibandingkan dengan calon induk kelinci NZW
dan FGL, sedangkan variasi fenotipe BB paling tinggi pada calon induk NZW. Nilai korelasi dan
determinasi hubungan sifat morfometri pada calon induk NZW, FGL dan L kategori sangat rendah
sampai rendah keeratannya. Bobot badan calon induk kelinci Lokal bisa diduga dari panjang badan
dengan persamaan regresi BB=0,906 + 0,048 PB.
URI
http://jurnalpeternakan.unisla.ac.id/index.php/ternak/article/view/67http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/2002