Kemandirian Pelaku Ekonomi Kreatif Berbasis Singkong Pasca Program Stimulan Dana Melalui Transaksi Qordhul-Hasan Dimasa Wabah Pandemi
Abstract
Tujuan program ini adalah melakukan pendampingan pada pelaku ekonomi kreatif pasca
pelaksanaan intervensi manajemen keuangan melalui transaksi qordhul-hasan. Metode
pendampingan dilakukan dengan berinteraksi secara langsung setiap pekan yang berkaitan dengan
alokasi dana usaha melalu transaksi syari’ah qordhul-hasan. Hasil pendampingan pada pelaku
ekonomi kreatif pada makanan siap saji berbasis singkong, pedagang mlijo sayuran, pedagang
bakso, bengkel sepeda dan jasa ojek konvensional. Berdasarkan hasil yang diperoleh terdapat 3%
kelompok yang tangguh, yaitu mlijo, bengkel sepeda dan makanan ringan bakso, sedangkan
selebihnya mengalami kerugian. Indikator kerugian adalah stimulant dana usaha 90% tidak kembali,
penyebabnya karena aturan ketat masa pelaksanaan pembatasan aktivitas masyarakat sehingga
masyarakat skala prioritas pada pada kebutuhan pokok. Dampak dan manfaat dari pengabdian ini
adalah tumbuhnya semangat usaha untuk bangkit dengan stimulant dana usaha serta dukungan dari
pemerintah tingkat desa. Kemandirian pelaku ekonomi terbangun hasil interkasi antara pendamping
dengan mitra. Pendampingan akan tetap dilakukan karena kreativitas yang dimiliki kelompok pelaku
ekonomi kreatif ini dalam manajemen produksi cukup baik dan dapat ditumbuhkembangan.