Analisa Struktur Mikro Kekuatan Sambungan Kampuh V dan Kampuh U Baja ASTM A36 Proses Pengelasan SMAW
Abstract
Perkembangan dalam dunia teknologi semakin meningkat di setiap waktu
dengan dasar-dasar IPTEK yang semakin canggih. teknik pengelasan menjadi proses
pekerjaan penting dalam dunia industri kontruksi maupun manufakture yaitu pada
proses yang memproduksi dengan bahan baku logam baja. Pada dasarnya Penelitian
ini menggunakan metode eksperimen secara langsung di lapangan, dengan
menggunakan bahan Baja ASTM A36 yang memiliki kandungan unsur yaitu Fe: 98 %,
C: 0.25 %, Mn: 1.03 %,Cr: 0.28 %. Baja ini termasuk dalam kandungan baja yang
memiliki unsur karbon rendah karena baja dengan karbon kurang dari 0.35 %.
Penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh struktur mikro
dan kekuatan sambungan kampuh V dan kampuh U dengan proses pengelasan SMAW,
Sambungan baik pada tebal 10 mm diperoleh kampuh V dengan Nilai rata-rata
kekuatan tarik terbesar di hasilkan pada pengelasan kampuh V yaitu 412.8 N/mm2,
sambungan las kampuh U mempunyai nilai rata-rata sebesar 367.2 N/mm2. Dimana
kampuh V mempunyai sifat plastis , elastis yang tinggi dan ketahanan yang tinggi di
bandingkan dengan kampuh U pada baja ASTM A36 proses pengelasan SMAW
dengan tebal 10 mm. Pada foto mikrostruktur daerah HAS kampuh V diperoleh nilai
rata-rata warna hitam 41.2 % dan warna putih 58.9 % sedangkan nilai rata-rata kampuh
U di warna hitam 44.7 % dan warna putih 55.3 %. Hal ini menandakan bahwa kampuh
U terbentuknya fasa alpha lebih banyak dari fasa gamma dan untuk kampuh V
terbentuknya fasa gamma lebih banyak dari fasa alpha. Sehingga apabila warna putih
ataupun fasa alpha terbentuk yaitu menandakan Baja ASTM A36 mempunyai sifat
lebih ulet, plastis, dan elastis yang tinggi. Sedangkan fasa gamma ataupun warna
gelap/hitam terbentuk yaitu menandakan adanya kekerasan pada baja sehingga baja
lebih kuat dan mempunyai sifat keras, getas dan elastis yang rendah.