Show simple item record

dc.contributor.authorMasduki, Moh
dc.date.accessioned2021-10-27T03:18:22Z
dc.date.available2021-10-27T03:18:22Z
dc.date.issued2021-07-01
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/2197
dc.description.abstractDesa Klepu merupakan sebuah desa dengan penduduk plural dimana penduduknya sebagian beragama Katholik dan sebagian lagi beragama Islam, 1.728 jumlah pendudukanya beragama Islam dan 1.029 beragama Katholik dan selebihnya yakni 16 orang penduduk memeluk agama Protestan, dalam suasana yang plural ini penduduk desa Klepu memiliki budaya toleransi yang tinggi, terdorong dari hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menemukan :1)Nilai-nilai toleransi berbasis pendidikan Islam multikultural yang terdapat di masyarakat desa Klepu, 2)Proses enkulturasi nilai toleransi berbasis pendidikan Islam multikultural di masyarakat muslim desa Klepu, 3) Model enkulturasi nilai toleransi berbasis pendidikan Islam multikultural dalam masyarakat plural. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi, pengumpulan data lapangan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis terhadap data yang telah dikumpulkan menggunakan analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Spradley dengan melibatkan empat tahapan utama, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan penemuan tema-tema budaya. Hasil penelitian ini menemukan adalah sebagai berikut: 1) masyarakat Desa Klepu yang terdiri dari dua kelompok agama ini hidup dalam iklim toleransi antar pemeluk agama dengan didasari atas lima nilai toleransi yaitu; nilai kasih sayang, nilai kebebasan memeluk agama, nilai kesantunan dalam berdakwah, nilai penghargaan terhadap umat lain, nilai saling mengenal di tengah keragaman, dan Nilai keseimbangan dan keadilan. 2) Proses enkulturasi atau pewarisan nilai-nilai toleransi berbasis pendidikan Islam multicultural di masyarakat desa Klepu melalui beberapa tahap; Tahap pertama adalah tahap yaitu ;knowledge, behavior,dan identity. 3) Model enkulturasi nilai toleransi ini tersususun atas beberapa variable antara lain:, a) nilai yang dienkulturasi meliputi; kasih sayang, kebebasan memeluk agama, santun dalam dakwah, pengargaan, nilai saling mengenal, nilai keseimbangan, b) Lembaga yang menjadi tempat enkulturasi; dari hasil analisis diperoleh bahwa lembaga yang ada dan menjadi wahana enkulturasi nilai toleransi berupa lembaga non-formal berupa : masjid, rumah warga, dan kegiatan sosial kemasyarakatan, dan juga akan semakin kuat jika dibarengi proses yang dilakukan di lembaga formal. c) Aktor pendidikan; pelaku-pelaku yang mendukung proses enkulturasi nilai toleransi terdiri dari: Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Penguasa (Kepala Desa, Perangkat Desa) d) Metode pengajaran; metode dalam proses pembelajaran nilai toleransi beberapa metode yaitu: ceramah, praktik, dan teladanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectenkulturasien_US
dc.subjectpendidikan multiculturalen_US
dc.titleEnkulturasi Nilai-Nilai Toleransi Berbasis Pendidikan Islam Multikultural dalam Masyarakat Pluralen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record