Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemi Covid-19 i SMP Negeri 37 Samarinda
Abstract
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melanda banyak negara di dunia termasuk di Indonesia. Wabah covid-19 berawal muncul dari daerah wuhan cina. Penyebaran covid-19 yang begitu cepat dan mematikan mengakibatkan negara Indonesia mengambil langkah untuk membuat sistem berbeda di berbagai sektor. Penularannya melalui kontak fisik ditularkan melalui mulut, mata dan hidung. Covid-19 berdampak kepada kehidupan masyarakat tidak terkecuali sistem pembelajaran di Indonesia.
Dampak dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini pemerintah memberikan peaturan, salah satu peraturannya ialah Work From Home (WFH). Peraturan ini membantu masyarakat untuk bisa melaksanakan semua kegiatan pekerjaannya dari rumah. Tetapi virus ini tidak hanya berdampak hanya di dunia pekerjaan saja tetapi di dunia pendidikan juga sangat berpengaruh.
Menteri Pendidikan Kebudayaan RI, Nadiem Makariem, B.A., M.B.A akhirnya membuat peraturan untuk sekolah-sekolah dengan siswa nya untuk bisa melaksanakan kegiatan belajar dari rumah masing-masing dan peraturan tersebut dibuat dengan tujuan agar mencegah melebarnya rantai penyebaran Covid-19.
Berdasarkan konteks penelitian maka peneliti merumuskan fokus penelitian, yaitu tentang (1)Apa saja problematika pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) di masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 37 Samarinda? (2) Bagaimana mengatasi problematika pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) di masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 37 Samarinda?
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui problematika pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) di masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 37 Samarinda, (2) Untuk mengetahui upaya mengatasi probematika pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) Covid-19 di SMP Negeri 37 Samarinda.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian studi kasus dengan tempat penelitian di SMP Negeri 37 Samarinda. Pengumpulan data dilakukan antara lain dengan menggunakan metode observasi, wawancara, serta metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara merangkum data yang penting kemudian ditarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan lebih lama, dan tringulasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Problematika yang ada dalam pembelajaran pendidikan agama islam tidak hanya terletak pada lingkungan sekolah saja akan tetapi peran serta keluarga yang kurang maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam juga merupakan kendala dalam pembeljaran pendidikan agama islam yang ada di Sekolah SMP Negeri 37 Samarinda, (2) Solusi yang dilakukan selain menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berupaya untuk melengkapi media yang diperlukan dalam proses pembelajaran, pihak sekolah melakukan kerja sama dengan orang tua siswa untuk lebih perhatian dan menjadi teladan yang baik bagi siswa nya.