Internalisasi Nilai-Nilai Ke Aswajaan di SMA Islam Hasyim Asy’Ari Kota Batu
Abstract
Internalisasi nilai-nilai aswaja dalam kehidupan akademik (sekolah) khususnya sangatlah penting dalam kehidupan masa kini untuk menjaga ke Islam yang sejalan dengan tuntunan Rasulullah SAW yang akan menumbuhkan siswa yang berintelektual dan mempunyai wawasan yang mumpuni dan tentunya berkakhlak sebagai mana yang di ajarkan Rasulullah SAW.
Bentuk kegiatan internalisasi nilai-nilai keaswajaan di SMA Hasyim Asy’ari kota batu yakni dalam bentuk kegiatan keagamaan baik dalam bentuk kegiatan harian, mingguan, bulanan bahkan dilaksanakan dalam bentuk setahun sekali. Proses internalisasi nilai-nilai keaswajaan di sini dibentuk dalam Sistem Pembelajaran dikelas berbasis aswaja. Pembelajaran yang berbasis keaswajaan yang menjadi suatu bentuk dimulainya pembelajaran disekolah dalam bentuk berupa pengetahuan yang dimana guru memberikan stimulus berupa pengetahuan keaswajaan disekolah dan yang akan diterapkan dalam kehidupannya.
Tahap receiving (peneriman), tahapan ini ditandai oleh seseorang menerima stimulus berupa pengetahuan yang bersifat doktrin dalam menanggapi kejadian yang ada dimasyarakat. Tahap responding (menanggapi), pada tahap ini seseorang mulai menerima dang menanggapi secara aktif nilai-nilai yang diterimanya. Tahap valuing (memberi nilai), pada tahap seseorang mampu menentukan sikap mengenai nilai yang diambil, sebelum ia mampu menentukan nilai sebelumnya ia akan melalui fase, meyakini terhadap nilai diterima, kemudian merasa terikat, dan akhirnya memperjuangkan nilai yang dipegangi.
Internalisasi nilai-nilai keaswajaan di SMA Hasyim Asy’ari Kota Batu ternyata telah mereka implikasikan dalam kebiasaan kehidupan sehari-hari murid dalam berinteraksi dengan perbedaan-perbedaan yang ditemui dilingkungan hidupnya sesuai dengan prinsip ahlussunnah wal-jama’ah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai keaswajaan yang diberikan kepada peserta didik di SMA Hasyim Asy’ari Kota Batu sangat berimplikasi terhadap pembentukan sikap yang terkandung dalam nilai-nilai ahlussunnah wal-jama’ah peserta didik, dimana implikasi tersebut lebih condong ke arah yang lebih positif.