Analisis Kemampuan Afektif Peserta Didik dalam Pembelajaran Daring pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Malang
Abstract
Sekolah adalah lembaga untuk menuntut ilmu secara formal. Tugas utama seorang guru adalah mengajar sedangkan tugas utama peserta didik adalah belajar. Selanjutnya hubungan antara mengajar dan belajar disebut dengan pembelajaran (Sanjaya, 2015: 87). Pada kenyataannya problematika pembelajaran di Indonesia saat ini muncul dari wabah penyakit pandemi corona (Covid-19). Akibat virus corona banyak kegiatan yang harus terhenti dan dialihkan dengan cara WFH (Work Form Home), begitu juga dengan bidang pendidikan. Seluruh kegiatan di sektor pendidikan diliburkan untuk memutus matarantai penyebaran virus corona. Untuk itu seluruh aktifitas khususnya pada sektor pendidikan tidak melakukan kegiatan seperti biasa agar dapat diminimalisisr penyebaran virus Covid-19 (Purwanto, 2020). kemampuan siswa pada ranah afektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dominan dalam suatu proses pendidikan masih dibilang terbatas seperti potensi siswa yang masih minim akan kesadaran dalam mengikuti pelajaran daring, dan rasa keingintahuan tentang pembelajaran agama. Ranah afektif sangat penting karena di masa sekarang banyak orang yang paham tentang ilmu agama tetapi belum tentu bisa mengamalkannya dengan baik, karena nilai-nilai afektif tidak tertanam dalam sanubari mereka, dan juga nila-nilai agama tersebut belum menjadi cerminan sikap keseharian mereka. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, kemampuan siswa pada ranah afektif pada dasarnya mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai yang dapat menentukan hasil belajarnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan kemampuan afektif peserta didik dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Malang (2) Mendeskripsikan pembelajaran daring dapat mengembangkan kemampuan afektif peserta didik di SMP Negeri 9 Malang (3) Mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat kemampuan afektif peserta didik dan bagaimana cara mengatasinya.
Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research), yaitu dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang benar-benar dapat dipercaya sebagai bahan kajian. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, metode interview, metode angket, dan metode dokumentasi. Informan dalam penelitian terdiri dari 2 informan antara lain guru pendidikan agama Islam dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Malang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan afektif peserta didik dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Malang telah berjalan dengan baik sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar normal. (2) Pembelajaran daring ini dapat mengembangkan kemampuan afektif peserta didik sesuai dengan persepsi siswa dengan beberapa alasan seperti ; peserta didik tetap belajar meskipun sedang pandemic, meningkatkan pengetahuan, keinginan untuk memperoleh nilai, lebih memahami materi kateri pembelajaran daring ini melatih belajar mandiri, dan lebih simple. (3) Faktor penghambat kemampuan afektif dalam pembelajaran daring diantaranya; Pertama banyak siswa yang HP nya masih menjadi satu dengan orang tuanya. Kedua susah signal atau jaringan internet yang buruk, baik pendidik maupun peserta didik, akibatnya keterlambatan dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Solusi yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi permasalahan yang menjadi penghambat dalam mengembangkan ranah afektif pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Malang yaitu: Dengan menggunaan metode yang tepat, menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti di lingkungan keluarga dan masyarakat pesarta didik, pemberian nasihat kepada peserta didik dan orang tua.