Pendidikan Agama Islam Multikultural Dalam Interaksi Sosial Masyarakat Di Laban
Abstract
Penelitian ini meneliti, mendeskripsikan dan menginterpretasi Pendidikan Agama Islam Multikultural dalam hubungan interaksi sosial masyarakat multikultural di Laban. Seperti orang tua yang mendidik sikap toleransi anaknya dengan melibatkan anak-anak dalam beberapa kegiatan. Misalnya ater-ater atau silaturrahmi kepada masyarakat yang berbeda agama adalah salah satu bentuk pembelajaran dalam penanaman sikap multikultural. Contoh lain misalnya, orang tua atau wali murid tidak melarang anaknya menjalin hubungan berteman dengan siapapun, meskipun beda agama. Sama seperti mereka yang tidak membatasi hubungan sosialnya kepada siapapun, termasuk beda agama.
Penelitian ini berdasarkan data empirik yang didapatkan dari lapangan tentang: 1) Bagaimana memahamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural terhadap masyarakat Laban, 2) Proses membudayakan Pendidikan Agama Islam multikultural di dalam interaksi sosial masyarakat Laban, 3) Pengembangan pendidikan agama Islam multikultural melalui interaksi sosial masyarakat di Laban. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana memahami nilai-nilai Pendidikan Agama Islam multikultural yang terjadi di masyarakat Laban, menemukan dan mendeskripsikan budaya Pendidikan Agama Islam multikultural di dalam interaksi sosial masyarakat Laban, menemukan dan mendeskripsikan bagaimana pengembangan Pendidikan Agama Islam multikultural melalui interkasi sosial masyarakat di Laban.
Jenis penelitian disertasi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan interaksionisme simbolik. Dengan menggambarkan fenomena bagaimana masyarakat mengartikan perkataan, perbuatan maupun sikap dalam interaksi sosial secara holistik, dari data yang dihasilkan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini didapatkan melalui pola snowball sampling dan teknik analisis data mengacu pada analisis interaktif, model analisis yang digunakan Miles & Huberman. Dengan cara Kondensasi data yang diperoleh dari lapangan, selanjutnya mensajikan dalam bentuk narasi sesuai dengan katagorisasi data yang selaras dengan permasalahan penelitian dan selanjutnya menarik kesimpulan.
Temuan dalam penelitian ini adalah; 1) Adanya pembentukan karakter multikultural masyarakat Laban melalui kebiasaan meniru tradisi yang berlaku dari nenek moyang dan meniru apa yang dilakukan dan diperintahkan orang tua. 2) Belum terdapat keseimbangan antara pembelajaran literal/tekstual, dengan kontekstual.
Pengembangan teori belajar yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Multikulturalisme dalam karakter masyarakat akan lebih baik jika lebih sering mengadakan kegiatan interaksi sosial. 2) Pendidikan yang dilaksanakan melalui pengalaman dan pemberian contoh dari realitas akan menghasilkan pengertian yang
11 realistis, namun belum terdapat penjelasan yang rinci. 3) Pengembangan pendidikan yang dilaksanakan melalui pemahaman dan penyampaian materi sesuai literatur akan menghasilkan pengetahuan teoritis, belum menjamin sesuai dalam implementasinya dalam realita.
Temuan tersebut bisa dijadikan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya dan patut dicoba untuk diterapkan di daerah lain yang memiliki keserupaan budaya. Dengan mengambil nilai positifnya dan membenahi sisi kekurangannya hal ini diharapkan bisa menghasikan teori yang lebih sempurna.