Show simple item record

dc.contributor.authorIhdiyah, Fietatul
dc.date.accessioned2022-03-19T03:15:00Z
dc.date.available2022-03-19T03:15:00Z
dc.date.issued2021-12-03
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3243
dc.description.abstractPenelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan bekas tambang kapur yang ada di ada di Desa Sekapuk dan Desa Gosari yang beberapa tahun dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah masyarakat sekitar. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi masyarakat desa Sekapuk dan desa Gosari dalam menegelola bekas tambang kapur menjadi tempat wisata yang menarik, serta untuk mengathui inovasi masyarakat dalam pengelolaan wisata bekas tambang kapur. Adapun Jenis penelitian yaitu kualitatif dengan jenis penelitian deskritif yang dimana data deskritif kualitatif dimana metode ini mengambarkan objek sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan serta data yang dipaparkan secara sistematis sesuai dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. Fokus penelitian pengelolaan bekas tambang kapur menjadi wisata, hasil inovasi masyarakat desa Sekapuk dan Desa dalam pengelolaan bekas tambang kapur, penghambat pengembangan dari internal maupun eksternal. Pengumpulan data mengunakan teknik Wawancara, Observasi, Dokumentasi. Lalu dianalisis dengan metode deskritif kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Hasil Penelitian dalam penulisan ini yaitu, strategi masyarakat desa Sekapuk dan desa Gosari dalam pengelolaan bekas tambang kapur menjadi wisata selo tirto giri dan wisata alam gosari, fasilitas- fasilitas yang ada di dalam wisata selo tirto giri dn wisata alam gosari merupakan bekas tambang kapur yang diubah masyarakat desa Sekapuk dan desa Gosari menjadi spot-spot foto yang menarik. Objek wisata lain berupa kolam renang, jembatan buatan, musholla serta wisata kuliner dll, Semua merupakan ide kreativitas serta inovasi masyarakat desa Sekapuk dan desa Gosari. Pemerintahan desa Sekapuk dan desa Gosari juga melakukan pemberdayaan untuk masyarakat tentang pengelolaan wisata. Adapun faktor penghambat adalah dana pengelolaan wisata, karena awal pembukaan wisata pihak BUMDES belum mengeluarkan SK tarif untuk masuk wisata. Serta dana yang dikeluarkan oleh BUMDES untuk pengelolaan wisata selo tirto giri dan wisata alam gosari dilakukan secara bertahap. Untuk faktor pendukunya adalah untuk melestarikan keberadaan perbukitan kapur yang sudah ada. Kata Kunci: Inovasi Pengelolaan Bekas Tambang Kapur, Berbasis Masyarakaten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectInovasi Pengelolaan Bekas Tambang Kapuren_US
dc.subjectBerbasis Masyarakaten_US
dc.titleInovasi Pengelolaan Bekas Tambang Kapur Menjadi Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Bekas Tambang Kapur di Desa Sekapuk dan Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record