Show simple item record

dc.contributor.authorHardiyanto, Dedi
dc.date.accessioned2022-03-23T01:34:15Z
dc.date.available2022-03-23T01:34:15Z
dc.date.issued2021-01-04
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3287
dc.description.abstractKesejahteraan petani dan pendapatan merupakan dua hal yang selalu beriringan dan saling terkait satu sama lain. Sehingga dengan adanya peningkatan keuntungan petani berpengaruh pula pada peningkatan kesejahteraan petani. Keuntungan petani dapat di tingkatkan melalui peningkatan produktivitas usaha tani dan intensitas tanam yang disertai peningkatan akses petani ke pasar input dan output yang efisien. Sedangkan keberhasilan petani jagung di Desa Bendoagung salah satunya ditentukan oleh keuntungan yang diterima petani melalui kegiatan usaha tani jagung. Keuntungan yang tinggi akan mampu memberikan insentif bagi petani untuk memproduksi jagung dengan volume dan kualitas yang lebih baik. Dalam prakteknya, keuntungan petani jagung bergantung pada besar kecilnya penggunaan saprodi seperti benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui efisiensi usahatani jagung di Desa Bendoagung. 2) Untuk menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani jagung di Desa Bendoagung. Penelitian ini dilakukan di desa Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek. Pengambilan sampel menggunakan metode Random Sampling atau Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek. Untuk menjawab tujuan penelitian pertama digunakan metode analisis Efisiensi, dan untuk menjawab tujuan penelitian kedua digunakan model fungsi keuntungan Cobb-Douglass. Hasil analisis tujuan kedua diketahui keuntungan usahatani jagung sebesar Rp. Rp 11.419.035,46 per hektare setiap satu kali tanam dan nilai R/C Ratio sebesar 2,5 , bahwa usahatani jagung di Desa Bendoagung Kec. Kampak Kab. Trenggalek menguntungkan dan efisien. Hasil analisis tujuan kedua diperoleh persamaan adalah: Ln Y* = 2,60 + 0,043 ln X1 - 0,017 ln X2 - 0,214 ln X3*- 0,00536 ln X4* - 0,0238 ln X5* + 0,00353 ln X6* + 0,116 ln X7* + 0,429 ln X8* - 0,220 ln X9 + e. Berdasarkan uji Multikolonieritas diketahui variabel bebas dalam penelitian ini memiliki nilai VIF < 10 yaitu antara 1,380 sampai dengan 5,017 sehingga dapat dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas antara varibel bebas dalam penelitian ini. Hasil Uji serempak (Uji F) menunjukkan hubungan sangat nyata diperoleh nilai F hitung adalah sebesar 4,64 dengan P-Value 0.001 atau kurang dari 0.1 pada tingkat kepercayaan 90% sehingga dapat diartikan secara simultan variabel bebas secara besama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keuntungan). Sedangkan uji parsial (Uji t) menunjukkan bahwa hasil uji t untuk variabel harga benih (X3) diperoleh hasil t-hitung sebesar -2,28 dengan probabilitas sebesar 0,032. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,1 dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara harga benih (X3) dengan keuntungan jagung (Y). Hasil uji t untuk variabel harga pupuk urea (X5) diperoleh hasil t-hitung sebesar -2,45 dengan probabilitas sebesar 0,022. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,1 dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara harga pupuk urea (X5) dengan keuntungan jagung (Y). Selanjutnya hasil uji t untuk variabel upah tenaga kerja (X8) diperoleh hasil t-hitung sebesar 2,11 dengan probabilitas sebesar 0,046. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,1 dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara upah tenaga kerja (X8) dengan keuntungan jagung (Y). Selanjutnya hasil uji t untuk variabel jumlah anggota keluarga (X9) diperoleh hasil t-hitung sebesar -2,08 dengan probabilitas sebesar 0,049. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,1 dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara jumlah anggota keluarga (X9) dengan keuntungan jagung (Y). Sedangkan untuk variabel umur (X1), luas lahan (X2), harga pupuk ZA (X4), harga pupuk phonska (X6), dan harga pestisida (X8) memiliki P-Value ≥ 0,1 yang berarti variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen atau tidak berpengaruh nyata terhadap keuntungan karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,1. Saran dari menelitian ini adalah 1) Petani harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan agar keuntungan yang diperoleh bisa efisiensi. Penelitian ini menunjukkan variabel pupuk urea negatif (-) yang artinya bisa menurunkan keuntungan, sehingga petani seharusnya tidak menggunakan pupuk urea secara berlebihan yang menyebabkan turunnya keuntungan. 2) Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani harus diperlukan adanya jaminan harga pupuk dan hasil panen jagung yang layak bagi petani. 3) Pemerintah diharapkan mampu memfasilitasi sarana dan prasarana transportasi yang lebih baik untuk para petani agar mudah dalam mengakses informasi, pembelian sarana produksi hingga pemasaran agar petani dapat terus aktif berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam usahataninya. Kata Kunci : Usahatani, Jagung, Desa Bendoagungen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.subjectUsahatanien_US
dc.subjectJagungen_US
dc.subjectDesa Bendoagungen_US
dc.titleFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Usahatani Jagung di Desa Bendoagung Kec. Kampak Kab. Trengggaleken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record