Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah cenderung monoton dan membosankan, hal tersebut yang membuat motivasi belajar peserta didik menurun dan menjadi malas untuk mencoba memahami materinya kembali. Dalam proses pembelajaran, apa lagi dengan adanya teknologi yang semakain canggih pada saat ini lebih mempermudah peserta didik untuk menggali informasi melalui internet sebanyak mungkin, akan tetapi hal tersebut sering disalah gunakan untuk hal-hal yang tidak membawa manfaat positif. Peserta didik dalam mengemukakan pendapatnya seringkali membaca dari internet, sehingga mereka susah untuk memberikan pendapatnya sendiri. Maka dari itu guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merasa harus menggunakan metode serta model pembelajaran yang mampu menumbuhkan motivasi belajar dan kreatifitas peserta didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang implementasi model discovery learning pada motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di SMAN 8 Malang. Implementasi model discovery learning pada kreativitas belajar peserta didik dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di SMAN 8 Malang. Faktor-faktor penghambat dan pendukung pada implementasi model discovery learning dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di SMAN 8 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, teknik pengumpulan data, penliti menggunakan beberapa tekhnik yakni melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisa datanya, peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, kesimpulan. Untuk pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan Triangulasi, Triangulasi sumber dan Triangulasi metode. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Implementasi model discovery learning pada motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti di SMAN 8 Malang terdiri dari 3 kegiatan yaitu (a) Pra Pembalajaran meliputi pembuatan Silabus dan RPP (b) Proses pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam suatu pembelajaran dengan menggunakan durasi waktu tertentu (c) penilaian autentik. (2) Implementasi model discovery learning pada kreatifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti di SMAN 8 Malang, menggunakan model discovery learning dapat merubah pandangan peserta didik terhadap mata pelajaran agama islam yang awalnya monoton dan membosankan menjadi lebih asik dan menyenangkan. Sangat membantu guru, lebih mempermudah untuk menyampaikan materi kepada peserta didik, serta mudah di terima. Pembelajaran menjadi lebih menarik, bervariasi sehingga siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran. (3) Faktor penghambat dan pendorong pada implementasi model discovery learning dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di SMAN 8 Malang, ada beberapa faktor penghambat yaitu: Kebiasaan guru yang masih menggunakan metode ceramah pada pembelajaran, ketersediaan waktu pembelajaran yang terbatas, kemampuan berpikir rasional peserta didik ada yang masih terbatas. Faktor pendukung diantaranya yaitu: Kepercayaan diri yang tinggi, keingin tahuan yang besar, kemampuan berbicara di depan publik, dll. Kata Kunci : Implementasi, Model Discovery Learning, Pendidikan Agama Islam.