dc.description.abstract | Pendahuluan: Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi S.aureus dapat ditangani dengan menggunakan amoksisilin, namun saat ini dapat diketahui bahwa S.aureus resisten terhadap amoksisilin. Potensi kombinasi amoksisilin dan senyawa antibakteri pada herbal Allium sativum L. dapat dijadikan metode terbaru dalam menangani resistensi S.aureus, namun sampai saat ini efek kombinasi dengan amoksisilin belum diketahui sehingga perlu diteliti.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara in vitro laboratorium menggunakan S.aureus non patogen dengan mengombinasikan amoksisilin dan fraksi n-heksana, etil asetat dan air dari ekstrak etanol Allium sativum
L. Pada konsentrasi 50%b/v dalam kelompok A/AA/H/HH/AH. Analisa zona hambat akan diukur dengan metode cakram dan interaksi hasil kombinasi dinilai dengan metode AZDAST.
Hasil dan Pembahasan: Zona Hambat fraksi n-heksana; A=36,36±1,76 mm, AH=34,76±1,76 (p<0,05), fraksi etil asetat; A=38,73±2,61, AH=38,85±1,92 mm (p<0,05), fraksi air; A=36,33±2,43 mm,
AH=36,13±4,51 mm (p<0,05). Kombinasi amoksisilin dengan fraksi n- heksana bersifat antagonist, sedangkan kombinasi amoksisilin dengan fraksi etil asetat dan fraksi air bersifat not distinguishable. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi ekstrak etanol Allium sativum L. memiliki efek mengganggu kerja amoksisilin
Kesimpulan: Efek kombinasi amoksisilin dengan fraksi dalam ekstrak etanol Allium sativum L. tidak menambah efek antibakteri amoksisilin pada S.aureus non patogen.
Kata Kunci: Staphylococcus aureus; Amoksisilin, Fraksi n-heksana, Fraksi etil asetat, Fraksi air, Allium sativum L. | en_US |