Aktivitas Antibakteri Kombinasi Tetrasiklin dengan Fraksi N-Heksana, Etil Asetat, dan Air dari Ekstrak Etanol Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Abstract
Pendahuluan: Upaya untuk meningkatkan aktivitas interaksi dari antibiotik seperti tetrasiklin salah satunya adalah dengan cara mengkombinasikannya dengan herbal yang berpotensi sebagai antibakteri seperti Allium sativum L. Namun bentuk interaksi tetrasiklin dengan fraksi-fraksi ekstrak etanol Allium sativum L. belum diketahui, sehingga perlu penelitian lebih lanjut
Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan desain penelitian in vitro menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan media agar Mueller Hinton. Antibiotik pada penelitian ini menggunakan cakram tetrasiklin dengan dosis 30μg. Untuk mengetahui daya hambat digunakan uji zona hambat yang diukur menggunakan image dalam satuan mm. Data diolah mengguanakan SPSS lalu diinterpretasikan menggunakan metode AZDAST.
Hasil: Hasil pengukuran ZOI kombinasi tetrasiklin dengan fraksi etil asetat sebesar 33,83±2,33 mm. Hasil pengukuran ZOI kombinasi tetrasiklin dengan fraksi n-Heksana sebesar 35,69±0,90 mm. Hasil pengukuran ZOI kombinasi tetrasiklin dengan fraksi air sebesar 37,03±2,40 mm. Hasil pengukuran ZOI tetrasiklin dosis tunggal sebesar 32,54±1,15 mm - 35,87±1,22 mm. Hasil pengukuran ZOI tetrasiklin dosis ganda sebesar 35,19±1,46 mm - 37,22±0,59 mm.
Kesimpulan: Kombinasi tetrasiklin dengan fraksi etil asetat memiliki sifat interaksi sinergis, sedangkan kombinasi tetrasiklin dengan fraksi n-Heksana dan air bersifat potensiasi.
Kata Kunci: Allium sativum L., Tetrasiklin, Staphylococcus aureus, Zona hambat, Kombinasi antibiotik dan herbal