dc.description.abstract | Indonesia merupakan Negara yang di kenal dengan julukan Negara agraris hal ini di karenakan sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian dibidang pertanian. Desa Sumurgayam yang merupakan penghasil jagung di Kecamatan Paciran dan Tanaman jagung merupakan potensi Desa. Tercatat ada 100 ha luas lahan tanaman jagung yang dikelola oleh masyarakat Desa Sumurgayam dengan total produksi pada tahun 2020 mencapai 6,25 ton.
Masalah yang dihadapi petani jagung di Desa Sumurgayam adalah produktivitas yang masih rendah yaitu 6,25 ton/ha selama satu musim dilihat dari data produksi kecamatan Paciran yang mencapai 79.715 ton/ha dalam satu tahun atau dua kali musim maka Desa Sumurgayam hanya menyumbang produksi jagung hanya sebesar 0,021% dari 17 desa di Kecamatan Paciran. Produktivitas jagung yang masih rendah tersebut, menyebabkan usahatani jagung kurang menarik sehingga banyak petani yang alih usaha ke komoditas yang lain seperti cabai dan tanaman semusim lainnya. Penyebab lain rendahnya produktivitas jagung karena harga faktor produksi yang dari tahun ketahun cenderung mengalami kenaikan. Disamping itu harga jagung saat penen raya yang tidak menentu dan sering kurang menguntungkan petani. Faktor lain yang sering dialami sebagian besar petani jagung adalah keterbatasan modal untuk membeli sarana produksi berupa benih, pupuk dan obat – obatan.
Penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisis efisiensi usahatani jagung di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, 2. Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi produksi usahatani jagung di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
Penelitian dilakukan di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja dan sampel diambil dengan cara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah ini termasuk daerah penghasil jagung dan memiliki potensi untuk pengembangan usahatani jagung. Penelitian dilaksnakan pada tanggal 01 September – 01 Oktober 2021. jumlah populasi petani jagung sebanyak 113 orang. Pengambilan sampel sebagai sumber data dengan mempertimbangkan jumlah populasi sebanyak 113 orang. Penentuan sampel menurut Surachmat (1998), mengatakan bahwa jumlah sampel yang di ambil tergantung populasi. Diketahui jumlah populasi petani wortel di Desa Tulungrejo sebanyak 113 petani atas dasar metode sampel menurut Surachmat (1998) peneliti menentukan 24% dari populasi petani yang ada di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dengan pengambilan sample random sampling atau penarikan sampel acak sederhana yaitu jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 47 petani. Jenis data penelitian adalah data primer diperoleh melalui observasi, dokumentasi, wawancara secara langsung dengan petani jagung. Data penelitian meliputi biaya produksi usahatani jagung, penerimaan usahatani jagung dan pendapatan usahatani jagung. Metode analisis. Analisis usahatani untuk menganalisis pendapatan dan R/C ratio untuk mengukur efisiensi usahatani jagung, analisis fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi usahatani jagung.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji Analisis Efisiensi dan Faktor – Faktor Produksi Usahatani Jagung (Zea Mays) (Studi Kasus di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan) dalam mengembangkan usahatani jagung dapat disimpulkan bahwa:
1. Besarnya rata – rata pendapatan yang diterima oleh petani sebesar Rp 15.756.336/Ha/MT dengan R/C ratio 3,4 yang artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebesar satu rupiah akan memperoleh penerimaan sebesar 3,4 rupiah yang mana dengan nilai R/C ratio > 1 berarti usahatani jagung efisien.
2. Berdasarkan kepada hasil Analisis Faktor – Faktor Produksi Usahatani Jagung Cobb Douglas telah diperoleh faktor – faktor yang mempengaruhi produksi usahatani jagung di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan adalah Luas Lahan, Benih dan, Urea, Phonska, Pupuk Kandang sedangkan pestisida Gramason, Pestisida Fenite dan tenaga kerja tidak signifikan karena tidak mempengaruhi produksi jagung.
Penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang dapat peneliti berikan sebagai saran, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian luas lahan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi usahatani jagung. Untuk kedepan di harapkan petani mempertahankan cara pengolahan lahan yang benar dan memaksimalkan luasan lahan yang ada dengan baik.
2. Benih menjadi salah satu faktor dari efisiensi usahatani jagung, sehingga diharapkan petani selalu selektif dan memilih benih unggul, karena di setiap tahun ada pengeluaran benih jenis lain.
3. Dalam penggunaan Urea hendaknya petani lebih memperhatikan seberapa besar kadar yang dibutuhkan oleh jagung dan pemupukan dilakukan dengan tepat waktu.
4. Penggunaan Phonska petani hendak memeperhatikan kadar yang diberikan harus seimbang antara urea untuk lebih membantu dalam pertumbuhan jaguing.
5. Penggunaan Pupuk Kandang hendaknya di perbanyak guna untuk menstabilkan mikroorganisme dalam tanah dan meningkatkan hasil produksi.
6. Pemerintah daerah setempat hendaknya dapat memberikan bantuan kepada petani dalam menyediakan alat-alat pertanian dan juga benih maupun pestisida agar pertanian semakin berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani khususnya para petani responden yang ada di Desa Sumurgayam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
Kata Kunci: Efisiensi, Produksi, Usahatani dan Jagung (Zea Mays) | en_US |