Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Awal pada Anak Kelompok A di RA Syihabuddin Landungsari Malang
Abstract
Kemampuan menulis awal pada anak usia dini ditandai ketika melihat
tingkah laku anak saat melakukan mencoret-coret maka kita dapat memberikan
media menulis sesuai tahapanya. Penyediaan alat tulis tidak harus kertas dengan
pensil melainkan alat permainan edukatif yang dapat melatih kelenturan
koordinasi jari untuk persiapan menulis awal, seperti menjumput, merobek, dan
menggunting. Akan tetapi banyak pendidikan anak usia dini tidak memberikan
stimulasi akan perkembangan motorik halus khususnya pada perkembangan
menulis awal anak.Faktor utama yang menjadi salah satu penentu mutu
pendidikan adalah guru, seorang guru akan meningkatkan mutu kualitas sumber
daya manusia. Dalam proses belajar mengajar gurulah yang berhadapan langsung
dengan anak. dan ditangan gurulah anak akan menjadi berkualitas dan
berkompenten. Dengan ini anak di masa mendatang akan siap menghadapi
tantangan zaman. Maka dari itu profesi seorang guru sangatlah berpengaruh bagi
dunia pendidikan. Guru adalah seorang pendidik yang berkompeten, mempunyai
peran dan tugas mulia yang diembannya ialah mendidik, memberi pengetahuan,
membimbing, mengarahkan, menjadi model, teladan, menilai hingga
mengevaluasi anak pada tingkat pendidikan anak usia dini melalui pendidikan
formal.Belajar menulis untuk anak perlu diajarkan sejak dini, meskipun
ketrampilan menulis bukan aspek utama dalam pendidikan anak usia dini
(PAUD). Namun tuntutan anak untuk bisa dan mampu membaca dan menulis
pada jenjang pendidikan selanjutnya, hal ini menjadikan fokus guru agar dapat
mengembangkan kemampuan menulis anak sesuai pada tahapan perkembangan.
Adapun tahapan kemampuan menulis anak usia dini, yaitu: tahap mencoret, tahap
pengulangan secara linier, tahap menulis secara acak, tahap menulis tulisan nama,
dan tahap menulis kalimat pendek.
Fokus penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana kondisi kemampuan
menulis awal anak kelompok A di RA Syihabuddin Landungsari Malang? (2)
Bagaimana strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis awal pada anak kelompok A di RA Syihabuddin Landungsari Malang?
(3) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kemampuan
menulis awal pada anak kelompok A di RA Syihabuddin Landungsari Malang?.
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu: (1) Mendeskripsikan kondisi kemampuan
menulis awal pada anak kelompok A di RA Syihabuddin Landungsari Malang, (2)
Mendeskripsikan strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis awal pada anak kelompok A di RA Syihabuddin Landungsari Malang, (3)
Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan
kemampuan menulis awal pada anak kelompok A di RA Syihabuddin
Landungsari Malang.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Kehadiran
peneliti dalam penelitian berperan sebagai instrumen utama atau kunci. Sumber
data yang digunakan, data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yg digunakan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan: uji
kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi kemampuan menulis
awal pada anak kelompok A yaitu kondisi awal saat anak masuk ke sekolah
memang rata-rata semua anak belum bisa sama sekali dalam menulis.
Dikarenakan anak belum memahami tentang macam-macam huruf dan belum bisa
menulis huruf, maka dari itu perlu adanya stimulus-stimulus yang diberikan
kepada anak untuk merangsang motorik halus anak dalam kegiatan menulis serta
pembelajaran lebih mendalam mengenai memahami huruf dan menulis agar
nantinya anak dapat menulis dengan sesuai dan benar. (2) Strategi yang dilakukan
guru dalam meningkatkan kemampuan menulis awal pada anak kelompok A
adalah dengan menggunakan metode Montessori yaitu media figure ground metal
insets dan juga menggunakan media lainnya yang ada dirumah seperti tepung,
garam, biji-bijian, dan pasir laut. Media figure ground metal insets ini berfungsi
untuk menstimulus anak dalam kegiatan pembelajaran menulis awal. (3) Faktor
pendukung: ketersediaan media pembelajaran yang memadai, metode
pembelajaran yang digunakan jelas yaitu metode Montessori, dukungan dari orang
tua terhadap kurikulum yang diterapkan oleh sekolah, dan kontribusi dari orang
tua yang sejalan dengan guru dalam menerapkan pembelajaran. Faktor
penghambat: sistem pembelajaran secara daring membuat guru tidak bisa
mengetahui kemampuan anak secara langsung, guru harus sabar dalam
menghadapi anak karena kemampuan anak yang satu dengan lainnya berbeda, dan
dari faktor orang tua yang sibuk membuat orang tua kurang maksimal dalam
menerapkan pembelajaran dirumah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi kemampuan menulis awal
pada anak kelompok A rata-rata belum bisa sama sekali, maka dari itu perlu
adanya stimulus-stimulus dalam pembelajaran menulis awal yang diberikan ke
anak. Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan menulis
awal sudah bagus yaitu dengan menggunakan metode Montessori yaitu media
figure ground metal insets untuk menstimulus perkembangan anak dalam
meningkatkan kemampuan menulis awal. Peneliti menyarankan untuk guru lebih
memperhatikan mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam
meningkatkan kemampuan menulis awal anak agar nantinya proses pembelajaran
sesuai dengan apa yang diharapkan.