dc.description.abstract | Dalam meningkatkan preferensi masyarakat mengonsumsi produk rempah maka produsen harus mengenalkan kembali akan keberadaan produk ini. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya citra produk rempah (jamu) pada fikiran masyarakat. Produsen dapat memberikan inovasi-inovasi baru pada produk rempah (jamu) untuk menarik masyarakat agar berkeinginan mengonsumsi. Produk rempah (jamu) dinilai mampu untuk menjadi pengobatan herbal dikarenakan khasiat yang terkandung dalam rempah-rempah. Pengonsumsian terhadap produk rempah ini pada kondisi masa pandemi sangat cocok dikarenakan produk ini memiliki khasiat yang mampu untuk meningkatkan imun tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi preferensi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu) dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu).
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang dalam jangka waktu 2 bulan, yaitu Bulan November-Desember 2021. Penentuan sampel menggunakan metode convinience sampling. Jumlah sampel sebanyak 100 responden yang ditentukan menggunakan rumus slovin. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Kuesioner tersebut meliputi karakteristik dan preferensi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu) dengan menggunakan penilaian skor likert. Tujuan pertama dianalisis menggunakan analisis conjoint dan tujuan kedua menggunakan analisis regresi linear berganda.
Tujuan penelitian pertama adalah preferensi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu) yang ditinjau dari hasil analisis conjoint. Berdasarkan hasil analisis conjoint menunjukkan bahwa preferensi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu) adalah masyarakat lebih menyukai produk rempah yang memiliki bentuk cair siap minum (0,188), memiliki rasa manis (0,208), tidak memperhatikan aroma (0,096) dan tekstur (0,106) produk tetapi lebih mementingkan kebutuhan tubuh, serta bersedia membeli dengan harga ≤ Rp 10.000 per botol kemasan 350 ml (0,037).
Tujuan penelitian kedua adalah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu) yang ditinjau dari hasil analisis regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh pada nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 88,5%. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan variabel mampu menjelaskan pengaruh terhadap keputusan konsumsi pada produk rempah (jamu). Hasil uji F < 0,05, artinya secara simultan pada variabel pendapatan, pekerjaan, kelas sosial, tradisi, motivasi, persepsi, kesehatan, lokasi, waktu, bentuk, rasa, aroma, tekstur, dan harga berpengaruh terhadap keputusan konsumsi pada produk rempah (jamu). Hasil uji T yang diperoleh adalah faktor yang berpengaruh signifikan < 0,05 meliputi variabel pendapatan (x1), kelas sosial (x3), motivasi (x5), lokasi (x8), waktu (x9), aroma (x12), tekstur (x13), dan harga (x14) sedangkan faktor yang tidak berpengaruh signifikan > 0,05 adalah variabel pekerjaan (x2), tradisi (x4), persepsi (x6), kesehatan (x7), bentuk (x10), dan rasa (x11). Model persamaan regresi linear yang diperoleh adalah: Y = 0,165 + 0,775x1 - 0,010x2 + 0,368x3 - 0,061x4 + 0,327x5 + 0,095x6 - 0,104x7 + 0,458x8 + 0,298x9 - 0,018x10 + 0,090x11 - 0,257x12 + 0,441x13 + 0,246x14.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan produsen dalam pengembangan produk rempah (jamu), yaitu dapat menciptakan produk sesuai dengan preferensi masyarakat, seperti bentuk cair siap minum, rasa manis, memperhatikan aroma dan tekstur yang merupakan khas dari produk, serta harga yang ditawarkan terjangkau, yaitu ≤ Rp 10.000 per botol kemasan 350 ml. Selain itu, dalam penerapan strategi pemasaran produk, produsen dapat mempertimbangkan harga jual yang terjangkau, meningkatkan motivasi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah (jamu) dengan menonjolkan khasiat yang dimiliki, serta memilih lokasi yang mudah dijangkau oleh calon konsumen. Kemudian, diperlukan adanya peran pemerintah dalam menunjang pengembangan usaha produk rempah (jamu). Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel lain yamg tidak terdapat pada penelitian ini, seperti variabel kepentingan, kepercayaan, pengalaman, dan kepuasan, sehingga lebih diketahui pemahaman terhadap keputusan konsumsi pada produk rempah (jamu).
Kata kunci : Preferensi Masyarakat, Produk Rempah (jamu), Imun Tubuh, pasca Pandemi | en_US |