Representasi Feminisme dalam Film Enola Holmes Analisis Semiotika
Abstract
Film merupakan karya seni yang lahir dari suatu karakter orang-orang yang terlihat dalam proses penciptaan film. Sebagai seni, film terbukti mempunyai kemampuan kreatif dan mempunyai kesanggupan untuk menciptakan suatu realitas rekaan sebagai bandingan terhadap realitas nyata. Cerita dalam film dikemas sedemikian rupa agar pesan yang dibawa dapat tersapaikan kepada penonton. Makna film sebagai representasi dari realitas masyarakat berbeda dengan film sekadar sebagai refleksi dari realitas. Sebagai refleksi dari realitas, film sekadar memindahkan realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu. Sementara itu, sebagai representasi dari realitas, film membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi dan ideologi dari kebudayaan. Representasi feminisme dalam film Enola Holmes muncul dari hasil analisis semiotika John Fiske dengan teori The Codes of Television. Analisis semiotika ini difokuskan untuk melihat bagaimana penggambaran bentuk feminisme yang terkandung dalam Film Enola Holmes yang disajikan dalam bentuk kode-kode.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk merepresentasikan feminisme dalam film Enola Holmes Karya Sutradara Harry Bradbeer. Secara khusus tujuan penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan pemaknaan pada level realitas feminisme, dan (2) mendeskripsikan level ideologi feminisme dalam film Enola Holmes Karya Sutradara Harry Bradbeer. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif karena data yang diperoleh berupa kode-kode realitas dan ideologi feminisme dalam film Enola Holmes. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan data primer (studi dokumentasi) dan sekunder (studi kepustakaan). Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan menganalisis data berdasarkan konteks dan kode-kode yang digunakan. Untuk mendapatkan data yang relevan pada penelitian ini, menggunakan teknik trianggulasi, kecukupan referensi, dan pemeriksaan rekan sejawat melalui diskusi.
Hasil penelitian representasi film Enola Holmes dalam analisis semiotika ini menunjukkan bahwa (1) representasi feminisme pada level realitas mencangkup penampilan, tata rias, kostum, perilaku, cara bicara, gerakan, lingkungan, dan ekspresi, (2) representasi feminisme pada level ideologi yakni terepresentasi mewakili aliran feminisme liberal di mana diskriminasi perempuan diperlakukan tidak adil pada tokoh Enola Holmes.
Representasi realitas feminisme dari penampilan tokoh Enola Holmes digambarkan tidak sesuai dengan budaya Eropa yang ada pada masa itu karena Enola yang tidak memakai topi dan sarung tangan dianggap menyimpang dari masyarakat dan strata sosialnya. Selain itu, Enola selalu menyamar dengan berpenampilan menjadi laki-laki saata menjalankan misinya. Tata rias tokoh Enola Homes mengarah pada pendalaman karakter saat menyamar menjadi laki-laki maupun menyamar menjadi seorang bangsawan. Kostum tokoh Enola yang menentang memakai “korset” karena dianggap korset adalah simbol penindasan bagi mereka yang terpaksa memakainya. Perilaku Enola yang kritis, cerdas, dan berani dibuktikan saat ia menjalankan misi dan ketika mengambil keputusan. Cara bicara yang sarkasme ketika Enola mengelabuhi Viscount. Gerakan dalam film Enola Holmes yaitu “Komunitas Hak Pilih Suara Perempuan” yang dibentuk oleh Eudoria, Ibu Enola Holmes. Lingkungan yang melatar belakangi bentuk feminisme dalam film ini yaitu Ferndell Hall, London, dan Basilwether Hall. Ekspresi Enola yang mewakili bentuk feminisme ketika ia menangis karena dipaksa masuk ke Sekolah Kepribadian Nona Harrison.
Kata Kunci : Representasi, Feminisme, Analisis Semiotika, Film