dc.description.abstract | Jawa Timur menjadi barometer industri gula secara nasional, hal ini disebabkan karena pada tahun 2015, sebagai komoditas perkebunan produksi tebu terbesar berasal dari wilayah tersebut. Salah satu wilayah penghasil tebu yaitu Desa Sumberjaya, Bureng, Kabupaten Malang. Keberhasilan petani dalam berusahatani tebu salah satunya ditentukan oleh keuntungan yang diterima petani melalui kegiatan usahataninya. Keuntungan yang tinggi akan mampu memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi tebu mereka. Dalam prakteknya, keuntungan petani tebu bergantung pada besar kecilnya penggunaan saprodi. Untuk itu, perlu dirumuskan apa-apa saja yang menjadi persepsi petani terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani tebu, siapa saja yang terlibat dalam upaya untuk meningkatkan produksi tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi usahatani tebu yang dilakukan petani di Desa Sumberjaya Bureng, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani tebu di Desa Sumberjaya Bureng . Penelitian ini dilakukan di Desa Sumberjaya Bureng Kabupaten Malang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu sebanyak 35 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan keuntungan usahatani tebu sebesar Rp 39.119.644,06 per hektar setiap satu kali tanam dan nilai R/C Ratio sebesar 2,3 yang artinya bahwa usahatani tebu di Desa Sumber Jaya Buring menguntungkan dan efisien, serta variabel bebas yang berpengaruh terhadap keuntungan adalah umur, luas lahan, harga benih, dan upah tenaga kerja, sedangkanvariabel bebas yang tidak berpengaruh terhadap keuntungan adalah variabel harga pupuk phonska, harga pupuk ZA, dan harga pupuk urea.
Kata Kunci : petani tebu, keuntungan | en_US |