Analisis Kearifan Lokal dan Dialek Bahasa Madura dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Murtajih 3 Pamekasan
Abstract
Kearifan lokal merupakan budaya yang menjadi ciri khas bagi suatu daerah, dan tentunya harus dipertahankan. Dunia pendidikan harusnya juga menjadi salah satu wadah dalam pemelestarian kearifan lokal setempat. Salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat madura adalah dialek atau logat, dimana dialek tersebut melekat pada bahasa madura yang digunakan untuk berkomunikasi sehari –hari. Sekolah, merupakan sarana bagi siswa dalam belajar ilmu pengetauan, mengasah keterampilan, dan jembatan bagi siswa dalam meraih cita – cita. Pembelajaran juga harusnya mampu menyelipkan nilai – nilai kearifan lokal agar dicontohkan kepada siswa. Namun dalam era pendidikan abad 21, dimana siswa hidup dalam modernitas yang penuh dengan kecanggihan teknologi dalam belajar dikhawatirkan melengserkan nilai nilai kearifan lokal setempat. Hal ini akan berdampak pada kelestarian lokal dan dialek yang akan semakin terkikis oleh perubahan zaman. Tujuan dari penelitiana ini adalah menggali berbagai bentuk – bentuk kearifan lokal Madura, Mengetahui dialek bahasa Madura dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini menjadi penting untuk dibahas guna merevitalisasi berbagai bentuk kearifan lokal dan dialek bahasa madura yang semakin memudar khususnya bagi siswa sekolah dasar yang hidup dalam modrenitas
Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh objek yang diteliti. Metode wawancara, wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari responden yang tidak bisa diungkapkan melalui kegiatan responden. Metode dokumentasi, yaitu dengan melihat buku siswa dengan tujuan hasil dari dokumentasi ini akan mendukung akredibelitas dari data hasil wawancara dan observasi. Sumber penelitian ini yaitu sejumlah guru kelas dan beberapa siswa yang pilihi secara acak untuk diwawancarai. Tenik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalh dengan meruduksi data, dilanjutkan pada display data, kemudian verivikasi atau penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada pembelajaran bahasa Indonesia terdapat berbagai bentuk kearifan lokal dan dialek bahasa Madura yang tersaji secara tersirat. Diperlukan adanya peran seorang guru untuk bisa menyampaikan kepada siswa. Bentuk – bentuk kearifan lokal tersbut dibagi menjadi dua yaitu kearifan lokal tidak berwujud dan kearifan lokal berwujud. Kearifan lokal tidak berwujud berupa nasehat, pekerjaan masyarakat Madura, petuah, karakter masyarakat, dan nilai – nilai luhur masyarakat Madura. Sedangkan kearifan lokal yang berwujud berupa permainan tradisisonal, makanan tradisional, kesenian, dan lagu daerah.
Pada hasil penelitian juga ditemukan bahwa dialke bahasa Madura yang digunakan oleh siswa maupun guru yaitu dialek bahasa Pamekasan. Ciri dari bahasa Madura dialek Pamekasan ini adaalh pengucapan yang sesuai dnegan ejaannya dan tidak terdapat pegurangan bunyi huruf vokal pada suku kata pertama dalam bhasa Madura. Berdasarkan usaha – usaha penelitian didapatkan hasil temuan penelitian bahwasanya sekolah juga mengupayakan berbagi cara untuk dapat memberikan wawsan kearifan lokla Madura kepada siswanya dengan upaya – upaya seperti; menambbahkan wawasan kearifan lokal dalam materi, menceritakan pengalamn guru ketika melihar kesenian Madura, memberikan kesemoatan siswa untuk merasakan langsung, dan membiasakan siswa.
Hal yang perlu diperhatikan kedepan sebagai saran – saran yaitu bagaimana seorang guru mampu menganalogikan materi yang ada di bahan ajar dalam kearifan lokal Madura, dan hal ini tentunya membutuhkan pengetahuan dan kreatifitas seorang guru. Selain itu diharapkan juga orang tua dan lingkungan masyarakat juga mampu mendukung.
Kata Kunci : Kearifan Lokal, Dialek Bahasa Madura, Pembelajaran Bahasa Indonesia.