Implementasi Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS pada Siswa Kelas 4A MI Nurul Ulum Arjosari Malang
Abstract
Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan siswa, dengan bahan pelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Tujuan pembelajaran adalah diperolehnya hasil yang optimal, hal ini akan dicapai apabila siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun emosional dalam suatu pembelajaran. Keaktifan atau keterlibatan siswa sangat penting dalam suatu pembelajaran, dari hasil pengamatan pada kelas 4A di MI Nurul Ulum Arjosari Malang, peneliti menemukan kurangnya keaktifan belajar siswa. Peneliti melakukan wawancara awal dengan wali kelas 4A, wali kelas menuturkan bahwa hanya 25% atau 7 siswa yang aktif dari 27 siswa. Maka peneliti merumuskan fokus penelitian yakni tentang proses penerapan metode Talking Stick, peningkatan keaktifan belajar IPS serta faktor pendukung dan penghambat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan metode Talking Stick, peningkatan keaktifan belajar IPS serta faktor pendukung dan factor penghambat implementasi metode Talking Stick untuk meningkatkan keaktifan belajar IPS.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini, proses penerapan metode Talking Stick yaitu, tongkat berjalan mengelilingi siswa dengan diiringi lagu, jika lagu berhenti siswa yang kedapatan harus mejawab pertanyaan guru. Terdapat peningkatan keaktifan belajar per siklusnya pada prasiklus 25%, siklus I 59% dan siklus II 85%. Dari prasiklus menuju siklus II terdapat 60% keaktifan belajar IPS siswa kelas 4A. Jika pada pra siklus terdapat 7 siswa atau 25% siswa yang aktif di dalam kelas, maka pada siklus I sudah ada 16 siswa atau 59% siswa. Dari siklus I menuju siklus II terdapat juga peningkatan keaktifan belajar yaitu 23 siswa atau 85%. Peningkatan yang terjadi dari prasiklus sampai dngan siklus II meningkat dari 25% siswa yang aktif sampai 85% siswa, hal ini menunjukkan 60% peningkatan yang terjadi. Faktor pendukung yaitu persiapan matang pada tongkat yang akan digunakan, ruang kelas yang cukup besar sehingga leluasa dalam melakukan penerapannya, kondisi kelas yang baik (tidak terdapat kebocoran), fentilasi udara yang baik. Sedangkan faktor penghambat berupa perbedaan karakter tiap siswa, kesiapan siswa dalam menereima materi belum 100% sehingga pada siklus I terdapat beberapa siswa yang binggung dalam aturan bermain metode ini, terdapat beberapa siswa yang malah asik mengobrol dengan temannya sehingga mengganggu dalam proses pembelajaran.
Kata kunci : Metode Talking Stick, Keaktifan Belajar, IPS