Kedisiplinan adalah kepatuhan untuk di hormati dan di laksanakan peraturan yang berlaku di sekolah. Sekolah merupakan wadah untuk menimba pengetahuan, maka dari itu kedisiplinan yang di terapkan di sekolah SMP Al Akbar Singosari, juga merupakan faktor terpenting dalam memenuhi dan meningkatkan kualitas siswa. Sehingga menjadikan sekolah yang disiplin, menciptakan kondisi yang baik, nyaman, tentram dan teratur. Keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam menciptakan kedisiplinan di SMP Al Akbar Singosari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMP Islam Al Akbar Singosari, dengan tiga fokus penelitian yakni: pertama, bagaimana kepala sekolah membentuk konsep kedisiplinan siswa, kedua, bagaimana langkah-langkah kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, ketiga, apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini meliputi empat tahap yakni: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, konsep kepala sekolah dalam membentuk kedisiplinan siswa di SMP Islam Al Akbar Singosari ialah dengan adanya penerapan kegiatan rutin dan hukuman yang bersifat mendidik. Kedua, langkah-langkah strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMP Islam Al Akbar Singosari ialah dengan menerapkan kegiatan rutin seperti sholat dhuha berjama’ah dan blanko persyaratan ujian, dan penerapan hukuman seperti membaca surat yasin, menulis sholawat, hafalan surat-surat pendek, serta sedekah Al-Qur’an. Ketiga, faktor-faktor yang mempengaruhi strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMP Islam Al Akbar Singosari terdapat dua faktor yakni: faktor pendukung meliputi semangat pendidik dalam mengingatkan dan membimbing siswanya, semangat para siswa itu sendiri untuk perubahan diri, dan kerjasama dengan orang tua wali siswa secara baik dalam komunikasi. Sedangkan faktor penghambat meliputi: kurangnya motivasi dari pendidik maupun siswa itu sendiri yang menyebabkan rasa malas, masa adaptasi dari peralihan sistem pembelajaran online ke offline, serta adanya miskomunikasi dengan orang tua wali. Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Kedisiplinan