Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Umar Baradja
Abstract
Manusia dapat diliat baik buruknya tergantung dari tindak tanduknya dalam kehidupan sehari – hari sekalipun kehidupan ini tidak abadi setidaknya manusia ingin dikenang dalam kehidupannya sebagai orang yang baik dari mana manusia itu bernilai baik adalah dapat dilihat dari akhlaknya. Memang benar ilmu tanpa akhlak itu bisa jadi lebih berbahaya, ibaratnya seorang pencuri tanpa ilmu akan menjadi pencuri saja sedangkan seorang pencuri dengan ilmu bisa jadi koruptor dengan ilmunya dia gunakan untuk mencuri karena dalam hati nya tidak ada akhlak yang tersimpan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Biografi Umar Baradja, Kiprah dan Dakwahnya serta karangan – karangannya dan yang paling utama tentang pandangannya mengenai pendidikan akhlak. Kemudian untuk mendesktipsikan Kontribusi pemikirannya terhadap peserta didik, individu dan masyarakat serta negara dan agama termasuk juga urgensi, dasar dan ruang lingkup pendidikan akhlak. Pada bagian akhir mendeskripsikan mengenai Relevansi Konsep Pendidikan Akhlak Umar Bin Ahmad Baraja dalam kitab Akhlāq Lil Banin Terhadap Pendidikan Karakter Nasional.
Untuk Menjawab Permasalahan ini Pengakaji menggunakan Pendekatan Pedagogik dan Psikologi, penelitian ini tergolong penelitian library research yang sumber data utamanya berasal dari kitab Akhlāq Lil Banin Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi yakni pengumpulan data dari peninggalan tertulis buku-buku, jurnal, majalah artikel dan karya ilmiyah lainnya. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kitab Al-Akhlaqi Lil Banin ini merupakan referensi pendidikan akhlak klasik yang berbahasa Arab yang disajikan sederhana dan mudah dipahami. Nilai-nilai Pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab Al-Akhlaq Lil Banin diantaranya adalah religius, sopan santun, dermawan, dan rendah hati, toleransi, disiplin, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang. Khususnya tentang pengaplikasian nilai – nilai pendidikan akhlak untuk anak.
Umar Baradja mendasarkan pemikiran Akhlak (karakter) nya pada kewajiban seorang hamba pada sang Khaliq dan Nabi-nya keluarga, ayah, ibu dan saudarasaudara serta kerabat dan seluruh manusia. karakter yang disarankan oleh Umar Baradja mengarahkan manusia kepada kebaikan dunia akhirat, artinya kebaikan dunia dapat dipercaya, jujur, bijaksana, penyabar, dermawan dan lain-lain; yang dimaksud kebaikan akhirat adalah selamat dari murka Tuhan. Adapun sifat akhlak dibagi menjadi dua, yakni akhlak terpuji dan akhlak tercela (madzmumah). Sedangkan akhlak berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi dua, yakni akhlak terhadap Allah dan akhlak terhadap makhluk yakni akhlak terhadap sesama manusia yang meliputi akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap orang lain (keluarga dan masyarakat), serta akhlak terhadap makhluk selain manusia yakni akhlak terhadap lingkungan. Syekh Umar bin Achmad Baradja salah satu ulama yang berkontribusi terhadap pendidikan akhlak yang harus diimplementasikan sejak dini sebagai upaya pertanggung jawaban moril orangtua dengan anak, selain itu menjadi sebuah harapan untuk melahirkan generasi yang berakhlakul karimah demi terwujudnya kedamaian, rasa nyaman, dan kesenangan didudia dan diakhirat, Karena Pendidikan akhlak anak telah menjadi sebuah pusat perhatian para Ulama maupun Ilmuwan Islam. Pilar – pilar pendidikan akhlak (karakter) yang diusung oleh Umar Baradja ternyata sama dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona seperti : pengetahuan moral (moral kwowing), perasaan moral (moral feeling) dan tindakan moral (moral doing) selain itu ada beberapa nilai karakter utama yang muncul dalam kitab Akhlak Lil Banin antara lain Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong dan Intergritas.
Kata Kunci: Pendidikan Akhlak, Umar Baradja, Akhlak Lil Banin