dc.description.abstract | Jeruk merupakan salah satu jenis hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi
dan permintaan pasar yang tinggi. Selain itu, jeruk merupakan komoditas unggulan,
karena mempunyai sebaran tanam yang luas dan memiliki citarasa, aroma, kesegaran
dan sumber vitamin bagi tubuh, sehingga buah jeruk sangat digemari dan telah menjadi
buah favorit keluarga. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat tertarik untuk
budidaya jeruk siam. Pengembangan usahatani adalah meningkatkan pendapatan
petani dalam melakukan kegiatan usahatani tersebut, pada dasarnya petani
membandingkan antara hasil yang diharapkan pada waktu panen (penerimaan,
revenue) dengan biaya (cost) yang harus dikeluarkan. Tingkat produksi akan
mempengaruhi jumlah pendapatan petani, sehingga untuk mengoptimalkan produksi
dan menstabilkan pendapatannya petani harus menciptakan kondisi yang optimal.
Akan tetapi, pada kenyataannya budidaya jeruk siam membutuhkan modal yang cukup
besar untuk biaya pemeliharaan dan proses pemasaran yang melibatkan banyaknya
lembaga pemasaran mempengaruhi perbedaan harga yang diterima petani dengan
harga yang dibayarkan oleh konsumen. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah 1)
Menganalisis efesiensi usahatani jeruk siam di Desa Selorejo Kecamatan Dau
Kabupaten Malang. 2) Menganalisis saluran pemasaran dan margin pemasaran
usahatani jeruk siam di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 3)
Menganalisis efesiensi pemasaran jeruk siam di Desa Selorejo Kecamatan Dau
Kabupaten Malang.
Penelitian dilakukan pada 1 Juli-10 Agustus 2021. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel
menggunakan metode random sampling atau acak sederhana. Sedangkan dalam
menentukan responden lembaga pemasaran mengunakan metode snow ball sampling
yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau korespondensi. Jumlah
petani sampel yaitu sebanyak 40 petani jeruk siam.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 1) Penerimaan usahatani jeruk siam
sebesar Rp 36.780.641/Ha dalam satu kali musim panen. Rata-rata total biaya usahatani
jeruk siam sebesar Rp 6.192.278, sedangkan rata-rata pendapatan sebesar Rp
30.588.363/Ha dalam satu kali musim panen. Pada usahatani jeruk siam didapatkan
R/C ratio sebesar 5,94 artinya bahwa setiap mengeluarkan biaya Rp 1, akan
menghasilkan penerimaan sebesar Rp 5,94. R/C Ratio ini menjelaskan bahwa usahatani
jeruk siam di Desa Selorejo Kecamatan Dau layak untuk diusahakan. 2) Margin
pemasaran I sebesar Rp. 3.441 dan margin pemasaran II sebesar Rp. 2.722. Share
petani saluran pemasaran I sebesar 63,41%%, sedangkan share petani saluran
pemasaran II sebesar 69,55%. Nilai /c saluran I untuk tengkulak 14,93%, pedagang
besar sebesar 14,24%, dan pedagang pengecer sebesar 16,50%. Nilai /c saluran II
untuk pedagang besar 11,87%, dan pedagang pengecer 1703%. 3) Saluran pemasaran
jeruk siam yang paling efisien adalah saluran pemasaran II. Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai marginnya yang kecil pada saluran pemasaran II yaitu sebesar Rp. 2.722
dibandingkan dengan pada saluran I yaitu sebesar Rp. 3.441.
Saran yang dapat diberikan yaitu 1) usahatani jeruk siam di Desa Selorejo
Kecamatan Dau sudah efisien sehingga perlu dipertahankan agar usahatani jeruk siam
tetap efisien dan tidak merugikan. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian pada
usahatani jeruk siam seperti pembagian pupuk subsidi yang merata mengingat potensi
yang dimiliki diwilayahnya dan hasil dari usahatani jeruk dapat meningkatkan
pendapatan rumah tangga petani. 2) Perlunya informasi pasar pada petani untuk
melepas ketergantungan dari satu tengkulak, dengan cara menjual hasil usahatani jeruk
siam pada tengkulak lain. Hal ini dimaksud agar terjadi persaingan permintaan di
tingkat tengkulak, sehingga dapat menaikkan harga jual petani. Kata Kunci : Analisis, Pendapatan dan Pemasaran, Jeruk Siam | en_US |